KORANMANDALA.COM – Sebagai korporasi berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menorehkan performa dan kinerja mentereng merupakan misi utama PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
Buktinya, hingga triwulan III 2023, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) semakin kaya raya. Pasalnya, perbankan Merah Putih ini memiliki nilai aset terkonsolidasi yang super sultan, Rp 2.007 triliun.
Total nilai aset hingga triwulan III 2023 itu melesat 9,11 persen secara tahunan.
Mengutip bankmandiri.co.id, Darmadan Junaidi, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (Persero), menyampaikan, berkembangnya nilai aset itu berkat pergerakan positif sejumlah lini bisnisnya. Di antaranya, pembiayaan atau kredit.
BACA JUGA: Berapa Nilai UMP Jabar Tahun Depan yang Diinginkan Buruh? Tahun In, Kota Bekasi Terbesar Angkanya
Darmawan Junaidi mengungkapkan, secara konsolidasi, hingga September 2023, pihaknya menyalurkan kredit bernilai luar biasa, yaitu Rp 1.315,92 triliun.
Total penyaluran kredit hingga September 2023 itu, terangnya, 12,7 persen lebih banyak daripada pencapaian September 2022. Yakni, Rp 1.167,51 triliun.
Moncernya penyaluran kredit itu, sahutnya, diimbangi rasio Non-Performing Loan (NPL) yang berada pada posisi aman. NPL bank only, sebutnya, hingga September 2023, menempati posisi 1,36 persen.
BACA JUGA: Segera Nabung di bank bjb, Agar Bisa Raih Tiket Vindes Sport ‘Tepok Bulu 2023’!
Bertambahnya nilai aset itu pun, lanjutnya, ditopang oleh perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga September 2023, kata Darmawan Junaidi, pihaknya mengelola DPK bernilai total konsolidasi Rp 1.361.3 triliun, menggeliat 6,6 persen secara tahunan.
Mayoritas DPK, ucapnya, merupakan Current Account-Saving Account (CASA) yang terdiri atas tabungan dan giro. yakni Rp 1.070 triliun.
Seiring dengan pencapaian kinerja prima hingga September 2023, beber dia, pihaknya pun membukukan perolehan laba bernilai mewah.
BACA JUGA: Bos Perbankan BUMN Punya Jutaan Lembar Saham Bank Mandiri, Terungkap, Ini Maksudnya
Hingga September 2023, imbuhnya, pihaknya meraup laba bersih bernilai total dan secara konsolidasi bernilai Rp 39,1 triliun atau melejit 27,4 persen secara tahunan. (win)