KORANMANDALA.COM – Seiring statusnya sebagai venue berlatih kontestan The Federation Internationale de Football Association (FIFA) World Cup U-17 2023, Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bandung menghentikan seluruh aktivitas di Stadion Sidolig, seperti perdagangan, perkantoran, mess pemain, dan lainnya pada 26 Oktober-26 November 2023.
Dasar penutupan atau penghentian aktivitas itu yakni Surat bernomor B/PO.05;03;03.05/3427-Dispora, yang ditandatangani Kepala Dispora Kota Bandung, Eddy Marwoto.
Alasan penutupan itu, termasuk aktivitas perdagangan para Pedagang Kaki Lima (PKL) karena Stadion Sidolig termasuk Trainning Site beberapa tim peserta Piala Dunia U-17 2023.
Penghentian aktivitas Stadion Sidolig, termasuk perdagangan para PKL menjadi perhatian Achmad Nugraha, Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.
Dia berpendapat, apabila alasannya agar peserta The FIFA World Cup U-17 2023 berlatih secara nyaman, penutupan atau penghentian aktivitas para PKL Stadion Sidolig bukan solusi tepat.
Bahkan, Achmad Nugraha menilai apa yang menjadi putusan Dispora Kota Bandung merupakan hal yang keliru.
Supaya para peserta The FIFA World Cup U-17 2023 tetap nyaman saat berlatih, tegasnya, Stadion Sidolog tidak perlu mengalami penutupan.
“Yang perlu yaitu penataan PKL, yakni mrmbuat stadion itu (Sidolig) lebih rapi dan menarik,” ucapnya.
Achmad Nugraha mengungkapkan, hingga kini, pihaknya belum pernah membahas PKL Stadion Sidolig selama The FIFA World Cup U-17 2023 bergulir, bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Seharusnya, sahut dia, mengenai PKL Stadion Sidolig selama perhelatan The FIFA World Cup U-17 2023, Pemkot Bandung berinisiatif untuk membahasnya. (pan/wim)