KORANMANDALA.COM – Beberapa waktu lalu, demi menggeliatkan sektor penerbangan, pemerintah berencana melakukan merger tiga maskapai pesawat berbalut Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) PT Citilink Indonesia (Persero), dan PT Pelita Air Service (Persero).
Bagaimana perkembangan terkini rencana merger tersebut?
Mengutip beberapa sumber, Kementerian BUMN menyatakan, rencana merger PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) PT Citilink Indonesia (Persero), dan PT Pelita Air Service (Persero) belum bisa terealisasi.
Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, Senin 6 November 2023, mengungkapkan, terealisasinya merger PT Citilink Indonesia (Persero) dan PT Pelita Air Service (Persero) bergantung pada proses restrukurisasi PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).
BACA JUGA: Akhirnya Garuda Resmi Gunakan Bioavtur pada Penerbangan Komersialnya
Pihaknya, tegas dia, terus memonitor dan melihat perkembangan kondisi finansial PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) hingga akhir 2023.
Hingga kini, rencana merger PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) PT Pelita Air Service (Persero), dan PT Citilink Indonesia, masih dalam tahap pengkajian.
Dalam pengkajianitu, bebernya, ada dua opsi merger.
BACA JUGA: Geber Kepariwisataan, bank bjb Sinergi dengan Citilink, Gelar Agenda Ini
Pertama, sebutnya, PT Pelita Air Service (Persero), secara lisensi, bergabung dengan PT Citilink Indonesia. Opsi kedua, lanjutnya, PT Pelita Air Service (Persero) menjadi bagian PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney). (win)