KORANMANDALA.COM – Harga kedelai impor mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan, harga paling tinggi mencapai Rp13.000 per kilogram. Kenaikan harga kedelai impor menjadi imbas melemahnya nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jawa Barat, Zamaludin, mengungkapkan, kenaikan harga kedelai impor ini mulai dirasakannya sejak pertengahan Oktober 2023.
Kenaikan harga ini terjadi secara bertahap, mulai dari Rp50, Rp100, Rp200, bahkan sampai Rp400, tapi setiap hari selalu ada kenaikan. Padahal, akhir September sampai awal Oktober 2023, harga per kilogram kedelai impor hanya berkisar Rp10.000.
“Harga kedelai sekarang terus naik, lumayan mahal. Harga kedelai sekarang Rp12.700 sampai Rp12.900 per kilogram,” kata Zamaludin saat ditemui di pabriknya, Sentra Tahu Cibuntu, Kota Bandung, Rabu 8 November 2023.
Zamaludin mengungkapkan, sejauh ini dirinya belum akan berhenti produksi tahu meskipun mengalami kerugian. Sebab, apabila tidak memproduksi tahu, dirinya tidak memiliki pendapatan lain dan pelanggan bisa beralih ke tempat lain.
“Kami sebenarnya terpaksa harus produksi walaupun cenderung merugi karena harga kedelai terus naik. Kalau enggak produksi, pelanggan kabur. Harga jual tetap tapi harga kedelai naik,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Zamaludin, kenaikan ini karena nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah. Kemudian, ada kelangkaan kedelai tetapi selama menjadi perajin tahu, dia belum pernah mengalami kekurangan tapi harganya saja yang terus naik.
Baca juga: Contoh Susunan Upacara Hari Pahlawan Nasional Tanggal 10 November 2023
“Yang saya dengar sih karena dolar naik. Ada yang bilang kelangkaan tapi selama menjadi perajin tahu, belum pernah mengalami kekurangan kedelai tapi harganya saja yang terus naik,” tuturnya.
Ke depannya, Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jabar akan melakukan mediasi dengan tim dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyampaikan aspirasinya.
Dengan demikian, dia berharap Badan Urusan Logistik (Bulog) kembali menjual kedelai seperti dulu. Sebab, jika Bulog menjual kedelai, harga di pasaran bisa ditekan.