BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Seorang warga Cimahi bernama Tatang mengaku kaget karena dihubungi orang yang mengaku customer service Ada Kami Rabu (13/12) tengah malam sampai subuh.
Orang yang mengaku customer service Ada Kami itu berkali kali menelpon dan WA, tetapi tidak direspon oleh Tatang. “Saya tidak merespon karena tidak mungkin petugas Ada Kami menelepon tengah malam,” katanya. Petugas yang mengaku dari Ada Kami dengan nomor 082185089264 itu berusaha menghubungi melalui WA dengan hanya menyebut “Malam Pa” Terus ada lagi “Pa”.
Ketika diblokir, nomor yang sama kemudian menelepon berulang kali. Tatang curiga bahwa orang mengaku customer service itu adalah penipuan.
Petugas customer service bernama Alvin yang dikonfirmasi melalui no 1500077 mengatakan bahwa orang yang menghubungi itu kemungkinan akan menipu. Dia mengatakan, petugas hanya melayani klien yang melakukan permohonan pinjaman hanya pada jam kerja. Dia meminta agar berhati-hati, apalagi kepada mereka yang belum pernah mengajukan permohonan pinjaman kepada Ada Kami.
BACA JUGA: Mengelola Penghasilan Bulanan, 7 Kiat Keuangan yang Sehat
Berikut ciri-ciri penipuan online
1. Adanya Penawaran yang Memaksa
Untuk mengajukan pinjaman sejumlah dana, biasanya si peminjam akan melakukannya melalui website atau sebuah aplikasi yang disediakan oleh penyelenggara. Bahkan, hampir semua proses dilakukan pada kedua media tersebut. Bukan penawaran dengan cara memaksa.
2. Hati-hati nomor tak dikenal
Hati-hati terhadap nomor-nomor yang tidak dikenal dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming yang belum tentu menguntungkan.
3. Persyaratan hanya dilakukan melalui website
Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan persyaratan yang diberikan jelas, mulai dari identitas pribadi seperti KTP, NPWP hingga adanya proses pengecekan riwayat kredit melalui BI checking. Paling utama, semua proses input persyaratan hanya dilakukan melalui website atau aplikasi bukan melalui pesan singkat.
4.Menerapkan Uang Muka
Jangan terburu-buru mengajukan pinjaman tanpa melakukan kepastian. Perhatikan terlebih dahulu menyoal uang muka yang diberlakukan. Jangan sampai kamu menyesal karena uang sekian juta dibawa kabur oleh pinjol abal.
5.Informasi Penyelenggara Pinjol Tidak Valid
Tak ada salahnya untuk memastikan kebenaran identitas perusahaan. Coba lihat alamat perusahaan pada google maps, pastikan nomor telepon yang digunakan resmi dan email yang digunakan mewakili atas nama perusahaan (contoh: xxx@cermati.com) dan sebagainya.
6. Meminta Informasi Pribadi
Pada umumnya, untuk kelengkapan data calon peminjam, pihak pinjol legal hanya meminta informasi seputar nama peminjam, nomor telepon yang aktif dan alamat email saja. Rekening bank yang diminta pun untuk pengecekan riwayat kredit dan pencairan dana.
Jangan memberikan pin atau password perbankan kepada siapapun dengan alasan apapun. Ingatlah, pihak bank saja tidak akan pernah meminta pin atau password tersebut. ***