KORANMANDALA.COM – Beberapa hari menjelang pencoblosan Rabu 14 Pebruari 2024, beras terpantau langka dan mahal.
Menurut catatan, harga beras di pasar tradisional, pada awalnya Rp14 ribu per kilogram, untuk jenis super.
Namun kini, Senin 12 Pebruari 2024, untuk beras jenis biasa saja, melonjak menjadi Rp17 ribu per kilogram. Sementara untuk jenis super melonjak hingga Rp19-Rp20 ribu per kilogram.
“Ya, mahal, Kang, karena kirimannya kurang,” kata Nengsih. seorang pedagang beras di Pasar Tanjungsari, Sumedang.
Selain mahal, sejumlah supermarket sejak sehari lalu sudah tidak menyediakan beras karena kiriman kosong.
Termasuk supermarket yang sejak sehari lalu kehabisan beras dan tidak menyediakan beras karena minim kiriman adalah Griya Tanjungsari. Sumedang.
“Ya, kosong, Pak, sejak kemarin. Kiriman tidak ada,” kata seorang karyawan Griya Tanjungsari.
Di supermarket ini, biasanya tersedia beras dengan berbagai jenis dan merk, dengan harga termurah hingga termahal.
Sementara itu, supermarket di Jatos, Jatinangor, berdasarkan pantauan Senin hari ini masih menyediakan beras.
Hanya saja, yang masih tersedia di supermarket ini, beras super dengan harga melonjak untuk ukuran 5kg.
Bandung Timur
Langka dan mahalnya beras juga terjadi di pasar tradisional Cileunyi dan GedeBade Bandung Timur.
Abidin, seorang pedagang beras di pasar tradisional Cileunyi mengatakan, beras memang masih ada.
Hanya, kata dia, harganya mengalami kenaikan seperti halnya di pasar Tanjungsari, Sumedang.
“Selain mahal, stoknya mulai menipis,” kata dia. (ape)***