KORANMANDALA.COM – Dalam Upaya menjaga kestabilan dan pengendalian inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Kuningan akan segera melaunching Program Masagi (Mitra Sinergi Jaga Inflasi) sebagai program unggulan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kuningan.
Untuk mengenalkan program tersebut, sosialiasi digencarkan secara hybrid, daring dan luring.
Daring melibatkan Kepala Desa dan Kepala Kelurahan se-Kabupaten Kuningan, sedangkan luring di Ruang rapat Linggajati Setda Kuningan yang dihadiri beberapa pejabat.
Antara lain Pj. Bupati Kuningan, Sekda, Kepala Perwakilan BI Cirebon, kepala perum bulog cabang cirebon, para Assisten, Sekda, para staff ahli Bupati, kepala SKPD, camat, kepala BPS, Kabag setda dan Perumda Aneka usaha, baru-baru ini.
Dalam penjelasannya, PJ Bupati Iip Hidajat mengatakan, bahwa Program Masagi, merupakan transaksi perdagangan dengan menyediakan komoditas murah yang terbagi menjadi 3 distribusi utama yaitu masagi online, masagi mart dan masagi mobile.
Masagi online dapat diunduh melalui playstore di ponsel pintar berbasis android dan melalui appstore di ponsel pintar berbasis Ios. Masyarakat dapat membeli komoditas dan bahan pokok makanan secara online dengan metode pengiriman lokal menggunakan Andong dan circle serta pengiriman Nasional seperti JNE.
Masagi Mart merupakan toko penyediaan komoditas dan bahan pokok makanan murah yang akan dibangun dan berlokasi di Jalan Siliwangi No 103 Purwawinangun, atau berada di kompleks eks SDN 17 Kuningan.
“Nantinya masyarakat dapat membeli secara langsung komoditas dan berbagai bahan pokok dengan harga murah dan terjangkau,” kata Iip.
Masagi mobile merupakan unit kendaraan yang akan berkeliling ke desa dan ke pelosok, sehingga masyarakat yang jauh dapat mengakses dan merasakan manfaat dari program Masagi ini.
Pj Bupati, Iip Hidajat menyebutkan, dampak inflasi ini sangat multidimensi. Tingginya inflasi mengurangi daya beli masyarakat, yang berdampak langsung pada peningkatan angka kemiskinan, pengangguran, bahkan pada kesehatan masyarakat.
“Untuk itu, kita harus paham dan sadari betul, bahwa betapa pentingnya permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah desa, unsur pemerintah daerah, BUMD, BUMN, instansi vertikal dan lembaga lainnya, untuk senantiasa memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga stabilitas perekonomian daerah, khususnya dalam mengendalikan inflasi dengan cara harga-harga barang kebutuhan pokok dan barang penting, “kata Iip.
Inti dari program masagi kata Iip Hidayat, tidak lain dari sinergitas multipihak, mitra sinergi, dalam upaya pengendalian inflasi, yang dimulai dari tingkatan hulu sampai hilir, menjamin ketersediaan bahan pokok, memangkas rantai distribusi yang panjang, sehingga menghasilkan barang dengan harga murah dan terjangkau masyarakat.
“Kenapa saya kedepankan kata mitra sinergi? karena pengendalian inflasi ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, melainkan harus bermitra dan bersinergi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah desa sebagai ujung tombak pemerintahan,” kata dia.
Iip berpesan agar penanganan inflasi tingkat desa, dapat dilakukan dengan penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani.
Itu, misalnya melalui pemanfaatan lahan milik warga desa untuk kebun bibit atau benih; pembangunan kolam ikan, pembangunan lumbung pangan desa beserta cadangan komoditas untuk menghadapi inflasi menjelang ramadhan dan lebaran serta masa-masa paceklik; dan pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan lestari, hidroponik, atau bioponik.(Wawan jr)