Selama 40 menit ko pilot mengendalikan pesawat. Setelah itu pilot terbangun dan menawari ko pilot untuk beristirahat tetapi ko pilot memilih melanjutkan perjalanan.
Sekitar pukul 08.43 WIB, ko pilot mengontak pengatur lalu lintas udara Jakarta. Dia diinstruksikan menuju waypoint KURUS yang terletak di timur laut bandara Soekarno Hatta.
Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, kopilot pun “tidak sengaja” tertidur.
Pusat kendali udara (ATC) wilayah Jakarta sempat kehilangan kontak sehingga sempat meminta bantuan pilot lain membantu menghubungi pilot dan ko pilot Batik Air.
Menurut KNKT baru 28 menit kemudian ada respon. Ternyata saat itu kapten pilot terbangun. Dia membangunkan rekannya dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta, mengatakan mereka beralasan “mengalami masalah komunikasi radio”.
KNKT mengungkap meskipun sempat tertidur 28 menit, beruntung pesawat bisa mendarat dengan selamat di Jakarta, tidak ada kerusakan pada pesawat atau cedera pada penumpangnya. Saat itu ada 150 an penumpang yang ikut dalam pesawat tersebut.
BACA JUGA: Viral Pesawat Garuda Terpantau Radar Bentuk Rute Penerbangan Angka 75 di Langit Sukabumi
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni menyebut pihaknya bakal melakukan investigasi dan ulasan terhadap operasional penerbangan malam di Indonesia, terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan.