KORANMANDALA.COM – Gegara Pinjol ( pinjaman online) ratusan orang anak muda atau kaum milenial yang mengajukan kredit kepemilikan rumah bersubsidi dari pemerintah, gagal lantaran terkendala BI Cheking.
Pengurus Kadin Jabar bidang perumahan bersubsidi Yusuf Sumpena SH, Spm menyampaikan keprihatinannya. Oleh karena itu, Yusuf Sumpena meminta pihak terkait mencarikan soslusi agar kaum milenial khususnya di Jawa Barat mendapat kesempatan untuk memiliki rumah bersubsidi.
Menurut informasi, BI Checking adalah Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit (kolektibilitas). Menurut informasi dalam setahun, ada ratusan orang di Jawa Barat yang pengajuan kredit rumahnya ditolak karena terkendala BI cheking.
Padahal, menurut Kang Iyus, panggilan Yusuf Sumpena, pemerintah melalui kementrian PUPR menggelontorkan APBN investasi FLPP melalui BP TAPERA sebesar Rp13.72 triliun.
BACA JUGA: Ini Target BTN demi Tercapainya Program Perumahan, Seperti Apa Bentuknya?
Jumlah itu cukup besar karena bisa mengatasi back log perumahan subsidi FLPP sebanyak 166.000 unit rumah atau bisa bisa menyerap 12.71 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah.
Sayangnya karena kendala BI Cheking tadi, banyak kaum milenial yang pengajuan perumahannya ditolak gegara punya utang ratusan ribu ke pinjol atau play later. “Mereka tidak bisa mengkredit rumah subsidi lantaran kendala BI cheking,” ujar Kang Iyus yang juga Ketua Presidium Corong Jabar.