KORANMANDALA.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengadakan Rapat Koordinasi Penyusunan Prognosa Neraca Pangan Tahun 2024 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa 28 Mei 2024 kemarin.
Rapat yang berlangsung pada Selasa pagi tersebut, bukan hanya membahas rencana ketahanan pangan ke depan tetapi juga mencari solusi untuk menekan angka inflasi daerah.
Rapat dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, yang menekankan pentingnya isu pangan dalam pembangunan kota.
“Persoalan pangan menjadi isu strategis dalam pembangunan, tidak terkecuali untuk Kota Bogor. Pemerintah pusat memberikan atensi luar biasa terhadap persoalan ini,” ujar Hery, Rabu 29 Mei 2024.
Dalam rapat tersebut, Hery menjelaskan bahwa Pemkot Bogor melaporkan inflasi setiap minggu dalam rapat yang dipimpin Menteri Dalam Negeri dan dihadiri oleh berbagai kementerian serta lembaga pemerintah pusat dan daerah.
“Ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara urusan pangan dengan inflasi dan pembangunan,” tambahnya.
Pemkot Bogor, lanjut Hery, telah melakukan berbagai upaya dalam penyelenggaraan pangan, namun menekankan bahwa sinergi dan kesinambungan antar pihak sangat diperlukan.
“Saya mengarahkan teman-teman di pemkot untuk bersinergi. Bukan hanya unsur Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, tetapi juga tim dari penyusunan evaluasi kinerja yang indikatornya banyak berkaitan dengan pembangunan dan inflasi,” ungkapnya.
Rakor ini juga diharapkan bisa menghasilkan solusi signifikan untuk meningkatkan kontribusi, terutama dalam hal data informasi serta rencana ke depan berkaitan dengan kewajiban di sektor pangan.
“Rakor ini penting sebagai bahan perencanaan dan penyusunan kegiatan stabilisasi dan pasokan harga pangan. Saya berharap rakor ini menghasilkan komitmen kuat dan dukungan dari dinas dan instansi serta ada tindak lanjutnya,” jelas Hery.
Rapat ini turut dihadiri oleh Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, yang menegaskan pentingnya kerjasama semua pihak dalam menjaga ketahanan pangan.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta sektor swasta sangat krusial dalam mewujudkan stabilitas pangan,” kata Indra.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, juga hadir dalam rapat ini. Ia menyatakan optimisme bahwa rakor ini akan menghasilkan strategi yang efektif dalam pengelolaan pangan di Bogor.
“Kami yakin dengan sinergi yang baik, kita dapat mencapai ketahanan pangan yang diinginkan,” ujarnya.
Dengan kehadiran para pengusaha di bidang pangan, rakor ini menjadi platform penting untuk membahas dan menyusun strategi yang komprehensif dalam menghadapi tantangan pangan di Kota Bogor.
“Kami berharap partisipasi aktif dari semua pihak dalam merealisasikan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan,” tutup Chusnul. (Nicko) ***