Pada akhir perdagangan pekan lalu, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tajam di level Rp 16.412.
Meski demikian, penguatan ini belum cukup untuk mengimbangi tren pelemahan yang telah berlangsung lama. Pasar masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah dan Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi pelemahan ini, termasuk kebijakan moneter yang tepat serta dukungan terhadap sektor-sektor yang terdampak.
Dalam jangka panjang, peningkatan daya saing industri domestik dan diversifikasi sumber pendapatan negara menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan menstabilkan nilai tukar rupiah.
Upaya bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hanya dengan reformasi struktural yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih baik.*(Rivan/MG)