KORANMANDALA.COM – Gempa yang terjadi Jepang denga kekuatan 7.5 skala Richter pada 1 Januari 2024 menyebabkan sebanyak 62 orang tewas.
Sebelunya seperti dikutip dari CNA, korban tewas karena gempa di Jepang tersebut hanya 55 orang.
Namun beberapa jam kemudian, korban tewas dilaporkan bertambah menjadi 62 orang.
Hal itu diumumkan pemerintah daerah setempat pada Rabu 3 Januari 2023,
BACA JUGA : Gempa Magnitudo 5.9 Guncang Bayah Banten, Terasa di Sumedang, Bogor dan Jakarta
Disebutkan bahwa korban tewas menjadi berjumlah 62 orang, sementara yang terluka lebih dari 300 orang terluka, 20 di antaranya serius.
Jumlah korban diperkirakan akan bertambah jika tim penyelamat yang saat ini sedang bekerja selesai bekerja di tengah gempa susulan dan cuaca buruk.
“Lebih dari 40 jam telah berlalu sejak bencana terjadi. Kami telah menerima banyak informasi mengenai orang-orang yang membutuhkan penyelamatan dan ada orang-orang yang menunggu bantuan,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Rabu setelah pertemuan satuan tugas darurat.
BACA JUGA : Sesar Lembang, Begini Kaitannya dengan Gempa Bumi Sumedang
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,5 skala Richter mengguncang prefektur Ishikawa di pulau utama Honshu, 1 Januari 2024,
Gempa diketahui memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter, memicu kebakaran besar, dan menghancurkan jalan-jalan.
Salahsatu wilayah yang mengalami kerusakan paragh adalah Semenanjung Noto di prefektur Honshu tersebut.
Gempa tersebut dilaporkan menyebabkan beberapa ratus bangunan hancur akibat kebakaran serta terkena reruntuhan rumah.
BACA JUGA : VIRAL Tol Cisumdawu Retak Pasca Gempa Sumedang 3 Kali
Citra satelit jelas menggambarkan kehancuran ratusa rumah rersebut di beberapa kota.
Di kota pesisir Suzu, misalnya, Walikota Masuhiro Izumiya mengatakan soal kerusakan rumah tersebut.
“Sekitar 90 persen rumah (di kota) hancur seluruhnya atau hampir seluruhnya…situasinya benar-benar bencana,” kata dia sebagaimana disamoaikan stasiun televisi TBS. (ape)