Pak Lili yang diakui teman teman media sangat dekat dengan wartawan, tampak masih kecewa atas pembatalan Bale Endah dan jadinya IKN (Ibu Kota Kabupaten) pindah ke Soreang.
Beliau mengaku tidak paham atau pura pura tidak paham, manaku tahu.
Menurutnya, ada tiga hal krusial yang disebut sebut menjadi alasan pembatalan itu. Pertama, jarak dengan kota Bandung terlalu dekat. Yang kedua struktur tanah tidak mendukung untuk bangunan bertingkat.
Dan yang ketiga, katanya, Bale Endah rawan banjir.
Tentang jarak yang dianggap terlalu dekat dengan kota Bandung, kenapa Sumber ibu kota kabupaten Cirebon yang hanya berjarak 6 km tidak dipersoalkan sedang Bandung – Bale Endah (11 km) jadi soal?
Pasal struktur tanah yang tidak mendukung untuk gedung berlantai, kenyataannya gedung DPRD kabupaten berlantai tiga tetap kokoh. Pak Lili benar soal itu, sebab sekarang rumah sakit Al Ihsan yang dibangun di bekas gedung DPRD ada yang bertingkat tujuh, sepertinya tak masalah.
Pasal banjir yang memang, masih terjadi, pak Lili menyebut karena orang tidak tahu cara menjinakkan sungai Citarum.
“Serahkan saya untuk mengatasi banjir di selatan itu. Belanda saja membangun negara di bawah laut, bisa.” katanya.
Lalu ketika saya bertanya apa konsepnya mengatasi amuk Citarum itu, begini katanya;
Pertama harus dilakukan pembenahan di hulu sungai.