KoranMandala.com -Masjid Raya Al Jabbar mulai didesain tahun 2015 oleh Ridwan Kamil sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi.
Bangunan utama dirancang dengan luas lantai 99 x 99 meter persegi sesuai angka Asmaul Husna. Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer. Dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat.
Bangunan utama masjid tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan hasil peleburan ketiganya menjadi satu bentuk setengah bola raksasa. Ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang, ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh.
Pada malam hari kerlip cahaya menambah keindahan masjid. Semua hal tersebut memang direncanakan dengan sangat seksama oleh sang arsitek, Mochamad Ridwan Kamil.
Selain bangunan masjid, di lahan ini juga terdapat taman-taman tematik tentang kenabian yang menarik untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan.
Di sisi timur masjid, berdiri sebuah patung kaligrafi “Al Jabbar” berwarna emas karya seniman terkemuka. Patung ini berdiri di atas plaza bundar yang permukaannya dilapisi teraso buatan tangan dengan motif Wadasan berwarna biru dan kuning cerah yang memberikan kesan elegan.
Kemudian, di sisi timur ini juga terdapat beberapa aksentuasi khas masjid Turki yaitu pelataran besar dikelilingi koridor dengan naungan dihiasi kaca patri warna-warni, serta paviliun wudu dengan keran air bertempat duduk yang berhiaskan mozaik cantik karya tangan perajin Jawa Barat.
Masjid Raya Al Jabbar mulai didesain tahun 2015 oleh Ridwan Kamil, sebuah kesempatan berharga yang disambut dengan gembira. Jawa Barat sebagai sebuah provinsi belum memiliki Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi.
Selain itu, Masjid Al Jabbar diharapkan dapat berdampak positif untuk mendongkrak ekonomi masyarakat lokal serta memakmurkan Masjid Raya Al Jabbar sendiri.***