KoranMandala.com –Saat ini, menu Dessert mengalami peningkatan di Indonesia. Padahal, 10 tahun yang lalu, yang memakan kudapan dessert hanya oleh kalangan atas saja. Bahkan untuk menemukannya, hanya bisa di hotel atau pastry shop.
Salah satu penyebab menu dessert meningkat, karena memang pendapatan anak muda jaman sekarang kian meningkat. Jadi, akan memengaruhi pada permintaan dan penawaran / jual beli, termasuk untuk kuliner (varian dessert).
Varian dessert banyak sekali, seperti puding, es krim, kue, croissant, dll. Bahkan, yang biasanya dessert itu makan saat akhir, sekarang banyak yang makan di awal sebelum makanan berat.
Dekat Stasiun Kiaracondong! 3 Rekomendasi Cafe 24 Jam di Kota Bandung
Karena rasanya yang manis, akhirnya banyak yang mengatakan jika dessert tidak baik untuk tubuh. Apa iya?
Sebenarnya, tujuan dari makan dessert adalah membantu dalam mencerna makanan serta menyegarkan mulut setelah memakan makanan yang berat.
Manfaat dari dessertpun tergantung pada pemilihan jenisnya. Misal, buah-buahan merupakan salah satu dari dessert yang menyehatkan karena mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral.
Ada juga sejenis dessert coklat hitam bisa membantu untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan dari laman Hindustan Times, Kamis (28/3), ahli gizi konsultan Senior – Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Marengo Asia, Dr. Neeti Sharma menyarankan untuk mengonsumsi dessert setelah sarapan pagi.
“Mengonsumsi makanan penutup/dessert di pagi hari memberi tubuh cukup waktu untuk membakar kalori sepanjang hari, sehingga mengurasi risiko kelebihan kalori, penambahan berat badan,” kata Shruti Keluskar, Ahli Gizi, Cloudnine Group of Hospital, Pune.
Dessert yang mengandung gula tinggi pastinya membantu meningkatkan mood. Namun, saat memakan dessert yang jumlah kalorinya terlalu banyak, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.