Eksistensi becak kembali melonjak ketika Jepang mulai menjajah Indonesia (tahun 1942-1945). Pemerintah Jepang membatasi penggunaan bensin, maka dari itu kebanyakan orang membeli becak untuk angkutan sehari-hari. Kemudian keberadaan becak terus bertahan hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Memasuki tahun 1950-an, jumlah becak di Jakarta semakin tidak terkendali. Pemerintah akhirnya membatasi becak-becak yang ada di Indonesia, khususnya di Jakarta. Gubernur Jakarta tahun 1969, Ali Sadikin membuat peraturan untuk menghentikan pertumbuhan becak. Pada tahun 1975, kehadiran becak mulai teralihkan dengan kemunculan bajai.
Pada tahun 1958 ada 58 ribu becak di Jakarta sedangkan pada tahun 1948 hanya ada 9 ribu saja. Perkiraan jumlah total becak di kota-kota lain ada 128.000 becak. Peristiwa ini pun kemudian di potret oleh Pramoedya Ananta Toer melalui cerpennya yang terbit pada tahun 1957.
Di Bandung sendiri, jumlah becak turut bertumbuh mengikuti pertumbuhan becak di Jakarta. Hal ini terlihat pada foto di bawah ini, ketika jalan Gatot Subroto bertebaran banyak becak.
Dan, itulah sejarah becak di Indonesia dari masa kolonial Belanda hingga masa Gubernur Ali Sadikin.