Sejarah Singkat Cuanki
Cuanki adalah sebutan untuk bakso tahu yang disajikan dengan kuah kaldu panas dan bumbu khas.
Awalnya, cuanki pedagang kaki lima yang memperkenalkan cuankie di Bandung dan perlahan-lahan mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Dari yang awalnya dijajakan di tepi jalan, cuanki kini telah berevolusi menjadi menu yang banyak peminatnyadi berbagai restoran dan kafe.
Tak hanya sekadar makanan, cuanki telah menjadi simbol kuliner Bandung yang otentik.
Pusdai Bandung, yang terletak strategis di jantung kota, menjadi salah satu tempat favorit bagi pencinta cuanki.
Banyak pengunjung, terutama mahasiswa dan pekerja kantoran, yang menjadikan jajaran cuanki di sekitar Pusdai sebagai tempat nongkrong sambil menikmati semangkuk cuanki.
Namun, seiring berjalannya waktu, suasana di area ini mulai berubah.
Mengapa Jajaran Cuanki di Pusdai Tidak Seramai Dulu?
Beberapa faktor mempengaruhi sepinya jajaran cuanki di Pusdai.
Pertama, adanya perubahan perilaku konsumen.
Di era digital seperti sekarang, banyak orang beralih ke platform delivery dan aplikasi pemesanan makanan.
Hal ini berdampak pada penurunan jumlah pengunjung yang datang ke lokasi jajaran cuanki.
Kedua, persaingan yang semakin ketat di dunia kuliner juga menjadi salah satu alasan.
Munculnya berbagai inovasi kuliner dan tren makanan baru menggeser perhatian masyarakat dari cuanki.
Beragam pilihan kuliner yang lebih beragam dan menarik bagi generasi muda membuat cuanki mengalami penurunan popularitas.
Banyak kedai yang menawarkan makanan kekinian dengan tampilan yang lebih Instagrammable menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.