KoranMandala.com -Siapa yang gak pernah merasakan burnout? Kamu yang kerjanya selalu deadline, meeting yang bertubi-tubi, dan pekerjaan yang fak pernah ada habisnya, burnout pasti jadi ‘teman’ yang sering mampir.
Banyak pekerja yang mengalami kelelahan, meskipun sudah istirahat. Merasakan lelah mental, lelah fisik, semangat kerjapun menurun.
Pertama kali, istilah burnout tercipta pada tahun 1974 oleh Herbert Freudenberger dalam bukunya, ‘Burnout: The High Cost of High Achievement’. Beliau mendefinisikan burnout sebagai padamnya motivasi atau insentif, terutama keinginan tidak menghasilkan, di mana pengabdian seseorang pada suatu penyebab atau hubungan gagal.
Mahasiswa Perlu Tahu! Inilah 6 Cara Atasi ‘Burnout’ Saat Kuliah
Mengutip dari Verywellmind, burnout merupakan reaksi terhadap stres kerja yang berkepanjangan atau kronis. Hal tersebut tandanya dari tiga dimensi : kelelahan, sinisme atau penuh keraguan, hingga membenci pekerjaan dan perasaan merasa tidak mampu menjalankan secara profesional.
Tapi tenang, dibawah ini ada tips supaya kamu bisa kerja santai, tapi tetap produktif, tanpa harus merasakan burnout.
1. Sadari kondisi burnout
Sadar dengan kondisi burnout sejak awal sangatlah penting, agar kamu bisa mengambil langkah yang tepat sebelum kondisi makin parah. Jangan takut memberikan perhatian lebih pada kesehatan mental dan fisikmu. Tentu saja, kesejahteraan diri jauh lebih berharga daripada terus-menerus mendorong diri hingga batas kemampuan
2. Break itu wajib
Jangan pernah berpikir kalu ‘break’ itu bikin waktu terbuang sia-sia. Justru, otak butuh istirahat agar bisa kerja optimal. Coba pakai teknik Podomoro : kerja 25 menit, break 5 menit. Kamu bisa jalan-jalan sebentar, ngopi dulu, atau sekedar ngecek sosial media. Dengan break yang teratur, energi kamu akan terisi ulang dan bisa lebih fokus saat kembali bekerja.
3. Atur prioritas dengan cerdas
Mulailah dari pekerjaan yang paling penting dan harus selesai lebih dulu. Kamu bisa mencoba metode Eisenhower Matrix, yaitu bagi tugas jadi 4 kategori : penting-mendesak, penting-tidak mendesak, gak penting-mendesak, dan gak penting-gak mendesak. Hal tersebut bisa bikin kamu fokus dengan yang benar-benar harus selesai, dan sisanya atur pelan-pelan.