dibaKoranMandala.com -Guys, kalian masih inget nggak sama kasus yang sempet viral soal kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat tahun 2022? Itu loh, yang bikin kita semua geleng-geleng kepala karena nggak nyangka di zaman secanggih ini, masih ada aja kejadian ala-ala horror movie.
Nah, kabarnya kasus ini jadi inspirasi buat serial baru berjudul Zona Merah, dan sumpah, ini bakal bikin bulu kuduk kamu pada berdiri!
Fajar Martha, sebagai sutradara-pun mengungkapkan soal series yang terinspirasi dari kasus kerangkeng itu.
Link Nonton Zona Merah Episode 4-5, Cek Sekarang Biar Gak Ketinggalan!
Gagasan muncul setelah melihat berita tentang ketemunta kerangkeng manusia di kediaman sang Bupati. Itulah awal jadi titik awal pengembangan cerita.
“Ide muncul dari peristiwa Bupati Langkat yang mengurung orang, dan kisahnya sangat dekat dengan masyarakat Indonesia,” Ucapa Fajar dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (31/10/2024).
Di proses penggarapannya, tim kreator banyak memasukkan elemen-elemen lokas, dengan latar kota fiksi Rimbalaya. Penggambarannya ada di Jawa Tengah dengan kultur Jawa.
Zona Merah punya istilah ‘mayit hidup’ sebagai pengganti ‘zombie, biar lebih akriab di kalangan masyarakat Jawa Tengah.
Series Zona Merah menjadi serial zombie pertama di Indonesia, dan menurut Fajar, series ini bertujuan untuk membuktikan bahwa sineas Indonesia mampu menghasilkan karya berkualitas dan bersaing di kancah Internasional.
Kasus Bupati Langkat
Mantan Bupati Langkat yang terlibat dengan kasus kerangkeng manusia ini terungkap saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah sang Bupati (Terbit Rencana Perangin-Angin).
Ternyata mereka menemukan kerangkeng mirip penjara berisi 57 orang yang ada di halaman belakang rumahnya.
Terbit menyatakan kalau kerangkeng itu adalah tempat rehabilitasi bagi pecandu narkoba dengan dua kamar berukuran 5×6 meter dan teralis besi yang mengitarinya.
Dalam waktu 12 tahun, ada laporan kalau empat orang meninggal karena penyiksaan di dalam kerangkeng. Nama korban yang meninggal adalah Abdur Sidik Isnur, sarianto Ginting, Dodi Santoso, dan Isal Kardi.
Ada hal lagi, ternyata pegawai lainnya juga bekerja tanpa upah di kebun dan pabrik kelapa sawit milik Terbit, PT Dewa Rencana Perangin-Angin.