KoranMandala.com – Siapa yang tidak kenal batagor? Kudapan khas Bandung ini berhasil merebut hati pencinta kuliner lokal hingga mancanegara.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah Batagor Priangan, yang memulai perjalanannya dari sudut kecil di Sekeloa, Kota Bandung, hingga kini dikenal di Amerika dan Jerman.
Batagor Priangan didirikan oleh Heri Setiawan, seorang pengusaha kuliner asal Bandung. Awalnya, Heri membuka gerobak kecil di kawasan Sekeloa pada tahun 2005.
Dengan resep rahasia turun-temurun yang memadukan ikan tenggiri segar, tepung berkualitas, dan bumbu kacang khas, Batagor Priangan segera mendapat tempat di hati pelanggan.
“Kami selalu menjaga kualitas dan rasa. Itu adalah kunci agar orang tetap datang dan mengenal cita rasa Bandung,” ujar Heri saat ditemui di tempat produksinya
Melalui strategi pemasaran digital yang gencar, Batagor Priangan berhasil menjangkau pelanggan internasional. Heri mengungkapkan bahwa pesanan dari luar negeri mulai datang pada 2017, dimulai dengan diaspora Indonesia di Amerika Serikat. Kini, produk Batagor Priangan tersedia di beberapa toko Asia di Amerika dan Jerman, serta melalui platform e-commerce global.
Cita Rasa yang Dijaga Ketat
Untuk menjaga kualitas, Batagor Priangan memberlakukan standar tinggi dalam proses produksi. Setiap bahan dipastikan segar dan halal, sementara pengemasan dilakukan dengan teknologi vakum agar produk tetap awet meski harus melalui pengiriman lintas negara.
“Kami ingin mereka yang tinggal jauh dari Indonesia tetap bisa menikmati rasa khas Bandung, seolah mereka sedang berada di sini,” tambah Heri.
Respons Positif dari Pelanggan Internasional
Popularitas Batagor Priangan terus meningkat berkat testimoni positif dari pelanggan di luar negeri. Beberapa dari mereka bahkan menyebut batagor ini sebagai “Indonesian Street Food Masterpiece”. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Heri dan timnya.
“Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi bagaimana kita memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia,” jelasnya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski sukses menembus pasar internasional, Batagor Priangan tetap menghadapi tantangan, seperti biaya logistik yang tinggi dan regulasi ekspor yang ketat. Namun, Heri optimistis bahwa kuliner tradisional Indonesia, termasuk batagor, memiliki potensi besar untuk mendunia.
“Kami berharap bisa membuka gerai di luar negeri suatu hari nanti, sehingga batagor bisa dinikmati lebih luas lagi,” tutupnya dengan penuh semangat.
Batagor Priangan tidak hanya menjadi bukti kesuksesan kuliner lokal yang mendunia, tetapi juga simbol bahwa cita rasa tradisional mampu menembus batas-batas geografis. Jadi, jika Anda berkunjung ke Bandung, jangan lupa mencoba Batagor Priangan, si bintang kuliner yang kini membawa nama Indonesia ke panggung internasional.