Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu anak-anak, junior, remaja, senior, serta kategori FFA (Free for All).

“Fun Race itu bebas gaya, sementara Derby mengikuti regulasi tertentu untuk memastikan keamanan peserta. Kami ingin semua peserta menikmati pengalaman unik ini tanpa mengabaikan faktor keselamatan,” ujarnya.

Menurutnya, Event LKPS XI tidak hanya menampilkan lomba balap kereta sabun yang legendaris, tetapi juga berbagai kegiatan seni dan budaya. Seperti yang dijelaskan oleh Nana, event ini melibatkan bazar, panggung seni, pesta seni, dan kegiatan budaya lainnya.

“Sebagai bagian dari Daerah Mahasiswa Sunda, kami ingin mengemas budaya Sunda dengan cara yang menarik bagi generasi muda, khususnya Gen Z. Harapannya, mereka bisa mencintai dan menjaga budaya Bandung serta Sunda,” ungkanya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (KADAMAS), Aim Nursalim Saleh, menuturkan, LKPS merupakan ajang pengembangan kreativitas dan inovasi anak muda.

Kegiatan lomba ini sangat digemari dan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat, terutama di Bandung dan sekitarnya. Saat ini, LKPS telah menjadi agenda tahunan Kota Bandung.

“Tentu, kami mendukung sepenuhnya kegiatan LKPS XI ini. Tidak hanya unjuk kreativitas, LKPS menjadi simbol gotong-royong berbagai pihak untuk menghadirkan festival yang membanggakan,” ujarnya.***

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar,
Kecamatan Lengkong,
Kota Bandung, Indonesia

bisniskoranmandala@gmail.com

Exit mobile version