KoranMandala.com -Situ Bagendit, destinasi wisata alam yang berlokasi di Kecamatan Banyuresmi, Garut, biasanya ramai dikunjungi wisatawan lokal dan luar daerah. Namun, momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini menunjukkan penurunan omset yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata Garut, Luna Aviantrini, mengungkapkan bahwa penurunan ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti waktu libur yang lebih pendek dan kondisi cuaca yang kurang mendukung.
“Pada penghujung tahun ini, omset wisata Situ Bagendit mengalami penurunan hingga 17 persen. Waktu libur yang singkat dan cuaca menjadi penyebab utama,” ujar Luna, Minggu 29 Desember 2024.
Penurunan omset tidak hanya dirasakan oleh pihak pengelola, tetapi juga berdampak langsung pada pelaku usaha di kawasan wisata tersebut. UN (35), seorang pedagang kios di area wisata, mengaku penghasilannya menurun drastis selama periode liburan ini.
“Sangat terasa sekali penurunan pendapatan, bahkan teman-teman seperti penyewa sepeda juga mengeluhkan hal yang sama,” ungkap UN.
Menurutnya, salah satu penyebab sepinya pengunjung adalah kebijakan tiket masuk yang dinilai kurang fleksibel. “Saya lihat sendiri, ada rombongan yang meminta diskon tiket, tapi tidak dikabulkan, sehingga mereka akhirnya pergi,” tambahnya.
Selain itu, adanya biaya tambahan untuk fasilitas tertentu, seperti area kompetitor baru, turut memengaruhi minat wisatawan. Saat ini, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp10.000, yang sebelumnya tidak diberlakukan.
UN berharap, pengelola wisata Situ Bagendit dapat mengevaluasi kembali kebijakan tiket dan mempertimbangkan diskon untuk rombongan besar. Dengan langkah ini, ia optimistis omset wisata akan kembali meningkat.
Situ Bagendit yang dikenal dengan keindahan alam dan suasana asrinya masih menjadi salah satu ikon wisata Garut. Namun, diperlukan penyesuaian strategi agar tetap menarik bagi wisatawan dan mendukung pelaku usaha lokal.