KoranMandala.com – Dengan merilis album debutnya yang sangat , “ALTER EGO,” Lisa BLACKPINK telah resmi menjadi perhatian publik sebagai penyanyi solo.
Terkenal karena karismanya yang kuat, kemampuan menari yang tak tertandingi, dan pengaruh global, Lisa menawarkan kepada penggemarnya babak baru dalam perjalanan artistiknya.
Album “ALTER EGO”, yang merupakan perubahan tematik dari karyanya sebagai bagian dari BLACKPINK, menampilkan perpaduan genre yang beragam, mulai dari irama trap yang kuat hingga melodi R&B yang menggoda, menunjukkan keserbagunaan Lisa sebagai artis solo setelah sekian lama membuat album bersama dengan Jennie, Jisoo dan Rose’.
Ceu Popong Tekankan Pentingnya Filosofi Sunda untuk Pemimpin Baru Jawa Barat
Roxi, alter ego Lisa dan representasi dari keberanian kreatifnya, adalah inti dari album ini. Roxi bukan hanya ide; dia adalah orang yang menggambarkan sifat Lisa yang lebih keras dan tidak terkontrol. Melalui visual album yang berani dan lirik yang menggugah pikiran, Roxi mengajak penggemar untuk bertemu dengannya. Album ini membahas tema kerentanan, penemuan diri, dan pemberdayaan.
Sangat berbeda dengan citra halus yang para penggemar ketahui, Roxi adalah sosok yang berani, tidak menyesal, dan tidak takut. Dalam “ALTER EGO”, Lisa menggunakan Roxi untuk mengatasi batasan dan mencoba gaya baru, memberikan gambaran yang mentah dan intim tentang pertumbuhan artistik dan pribadinya.
Album Lisa BlackPink
“ALTER EGO” telah menghebohkan internet dalam beberapa jam setelah rilis. Penggemar di seluruh dunia memuji imajinasi dan keberanian Lisa dalam menerima cerita baru. Single utama album ini, bersama dengan video musik sinematik, menjadi tren di berbagai platform, mengukuhkan posisi Lisa sebagai penyanyi solo yang kuat.
“ALTER EGO” berfungsi sebagai pengingat akan bakat luar biasa dan visi artistik Lisa saat dia memasuki fase baru dalam karirnya. Lisa berjanji untuk menginspirasi penggemar untuk menerima alter ego mereka sendiri dan mengeksplorasi area ekspresi diri yang belum terpetakan.
Lisa BLACKPINK sekali lagi membuktikan mengapa dia menjadi ikon global. Melalui “ALTER EGO”, dia tidak hanya mendefinisikan ulang dirinya sendiri tetapi juga mendefinisikan kembali kemungkinan-kemungkinan tentang apa artinya menjadi artis solo dalam era musik modern.***
