Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa begitu menerima teguran, timnya langsung menghentikan proses perekaman dan menghapus video tersebut.
Uya menduga adanya kesalahpahaman yang menyebabkan timbulnya konflik. “Mungkin ada warga lokal yang mengira kami berusaha memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan pribadi,” ungkapnya.
Klarifikasi
Uya berusaha mengklarifikasi situasi dengan menjelaskan bahwa dia dan timnya telah memperoleh izin dari pihak berwenang untuk melakukan pengambilan gambar di lokasi tersebut.
“Di sana ada polisi dan FBI yang mengizinkan kami mengambil gambar, selama kami tidak memasuki area yang sudah diberi garis kuning,” jelasnya.
Namun, setelah menerima teguran dari pemilik rumah, Lesti dengan sigap menghapus video yang telah dia buat.
Cinta Kuya putrinya menambahkan bahwa dia sudah menghubungi pihak terkait, menjelaskan dan meminta maaf. Tapi tidak ada respons, malah banyak komentar Cinta yang dihapus oleh dia,” ungkap Uya.
Putri semata wayangnya itu bahkan mencoba menghubungi langsung pemilik rumah melalui pesan pribadi di media sosial untuk menyampaikan permintaan maaf. Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Uya berusaha menjelaskan alasan di balik tindakannya. Dia berpendapat bahwa tujuan utama mereka merekam video di lokasi kebakaran adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang lebih luas.
“Kami ingin masyarakat tahu kondisi di sana, terutama para wartawan yang meminta gambar situasi,” ungkapnya kepada media.
Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih saling memahami, terutama dalam situasi darurat seperti kebakaran yang penuh dengan emosi dan kekhawatiran.***