Kue keranjang terbuat dari adonan tepung ketan dan gula yang dikukus dalam cetakan berbentuk keranjang kecil berlubang. Proses inilah yang memberikan nama pada kue ini.
Teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang khas membuatnya mirip dengan dodol, sehingga di beberapa daerah, terutama Jawa Barat, kue ini populer bernama dodol Cina.
Makna
Makna kue keranjang begitu kaya dan mendalam. Teksturnya yang lengket melambangkan persaudaraan yang semakin erat dan rukun, sebuah harapan agar keluarga selalu bersatu.
Rasa manisnya melambangkan kehidupan yang manis dan penuh keberuntungan, serta mendorong kita untuk selalu mengucapkan kata-kata yang baik.
Sementara bentuknya yang bulat melambangkan kesatuan, kerukunan, dan harapan akan kesuksesan di tahun yang akan datang.
Penyajian kue keranjang pun memiliki aturan tersendiri. Jumlah empat potong kue keranjang harus dihindari, karena angka empat dalam bahasa Tionghoa (shi) memiliki konotasi kematian.
Jumlah ganjil, terutama enam, lebih baik dan membawa keberuntungan. Selain itu, kue keranjang harus tersusun menjulang ke atas sebagai simbol penghormatan kepada para dewa.***