KoranMandala.com – Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh umat muslim ketika bulan Syaban, terdapat banyak keutamaan bagi yang mengamalkannya.
Nisfu Syaban sendiri merupakan malam pertengahan bulan Syaban dalam kalender Islam yang jatuh pada tanggal 15 Syaban dan termasuk malam yang sangat mulia serta penuh berkah.
Sehingga ketika Nisfu Syaban terdapat banyak amalan untuk semua umat muslim, yaitu sholat sunnah, dzikir dan berdoa, membaca Al-Qur’an, berpuasa, dan bersedekah.
Yuk, Amalkan Sekarang! Bacaan Doa Pagi untuk Mendapat Kemudahan Mencari Rezeki
Mengutip dari buku “Keagungan Rajab dan Syaban” karya Abdul Manan bin Hj Muhammad Sobari, terdapat dalil tentang puasa Nisfu Syaban dalam hadits Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya,
“Barangsiapa yang mengerjakan puasa 3 hari sejak awal bulan Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya, niscaya Allah SWT menuliskan baginya 70 pahala para nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan mati syahid.”
Lalu, Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025?
Berdasarkan kalender Hijriah terbitan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), 1 Syaban 1446 H jatuh pada 31 Januari 2025. Sehingga, untuk penanggalan 15 Syaban 1446 H akan jatuh pada tanggal 14 Februari 2025.
Untuk itu, jika puasa Nisfu Syaban berlangsung pada hari Jum’at, 14 Februari 2025, maka malam Nisfu Syaban berlangsung sejak Kamis, 13 Februari 2025 setelah Maghrib.
Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban
Bagi muslim yang ingin mengerjakan puasa sunnah ini bisa membacanya pada malam hari, yaitu setelah sholat Isya hingga sebelum memasuki waktu Shubuh.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya’bana lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya’ban esok hari karena Allah Swt.”
Namun, bagi yang tidak sempat melafalkan di waktu tersebut tidak perlu khawatir. Sebab, niat puasanya bisa melafalkannya di waktu setelahnya dengan catatan belum makan ataupun minum sejak masuk waktu Shubuh.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Sya’bana lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya’ban hari ini karena Allah Swt.”.(*)