KoranMandala.com -Wirda Mansur memberikan klarifikasi mengenai polemik yang melibatkan komunitas Milenial Anti Bokek (MAB), yang ia dirikan pada tahun 2020.
Komunitas daring ini tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa puluhan ribu anggotanya tidak mendapatkan kejelasan mengenai programnya.
Beberapa anggota bahkan mengungkapkan telah membayar hingga Rp100 ribu, namun tidak memperoleh pelatihan bisnis sebagaimana janji dari Wirda Mansur selaku pendiri.
Kisruh Penipuan Dana Komunitas Milennial Anti Bokek, Begini Respon Wirda Mansur!
Ternyata, komunitas online tersebut tidak berjalan sebagaimana yang jadi harapan. Putri dari Ustaz Yusuf Mansur itu mengungkapkan bahwa MAB masih dalam proses pemulihan setelah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan terganggunya operasionalnya.
“Saat ini MAB sedang dalam proses untuk bangkit kembali,” tulis Wirda Mansur dalam pernyataan resmi di Instagramnya, mengutip pada, Jumat 21 Februari 2025.
Wirda Mansur menegaskan bahwa komunitas tidak memberlakukan biaya keanggotaan bulanan. Konsekuensinya, dalam proses pengelolaan komunitas tersebut, terdapat tantangan terkait aspek finansial.
“Sebab kami juga tidak menetapkan biaya berbayar bulanan. Tidak ada,” ucapnya.
Anggota aktif MAB hanya wajibmembayar uang muka untuk memilih paket pembelajaran atau pelatihan sesuai kebutuhan mereka.
Biayanya bervariasi, mulai dari Rp20.000, Rp25.000, Rp50.000, hingga Rp100.000. Dengan biaya tersebut, anggota berhak mendapatkan berbagai fasilitas edukatif. Termasuk alat pembelajaran, modul studi, sesi mentoring, pelatihan, kelas daring melalui Zoom, serta program keagamaan seperti kegiatan religi, riyadhah, dan aktivitas spiritual lainnya.