KORANMANDALA.COM – Sudah berada di Kabupaten Kuningan masih bingung nyari tempat menginap? Sudah gak zaman lagi.
Justru ketika sudah berada di Kab. Kuningan, pelancong atau wisatawan bak seorang raja. Bisa memilih sesuka hati tempat menginap.
Mau hotel kelas bintang, atau kelas melati, semua tersedia. Atau bahkan ingin menginap sambil menikmati indahnya panorama alam dan sejuknya udara
lereng Gunung Ciremai pun bisa.
Anda bisa menyambangi lokasi menginap Ciremai Land Glamping, terletak di Kec. Cigugur Kab. Kuningan, Jawa Barat.
Untuk bisa menjangkau ke sana cukup mudah. Tapi syaratnya pengunjung wajib bawa sepeda motor atau mobil dengan mesin dalam kondisi sehat.
Soalnya, lokasi Ciremai Land Glamping itu terletak di lereng Gunung Ciremai. Paham kan, pasti banyak ditemui jalan yang menanjak atau turu. Apalagi gunung ini tercatat paling tinggi di Jawa Barat.
Mesin motor atau mobil yang sehat saja belum cukup. Perlu kewaspadaan ekstra tinggi. Hal itu mengingat jalan yang ditempuh cukup terjal.
Baca juga: Tumbuhan Eceng Gondok Hampir Penuhi Lokasi Wisata Situ Bagendit Garut
Beberapa titik jalan masih sempit, walaupun secara umum kondisinya sudah diaspal atau dicor beton.
Mengingat tujuan ke Ciremai Land Glamping berada di lereng gunung, sudah pasti banyak ditemui kondisi jalan naik dan turun serta banyak tikungan.
Bahkan, seorang wisatawan, Galih Pratama, (32) menyebut tingkat kemiringan jalan ada yang mencapai sekitar 30 derajat. Cukup terjal.
“Bawa mobil Xpander berpenumpang 10 orang termasuk anak-anak, nafas mesin mobil seperti ngos-ngosan. Mobil melaju hanya bisa menggunakan gigi persneling 1 atau kadang kadang 2,” ujarnya.
Beberapa menit melewati kondisi jalan ekstrem cukup membuat jantung berdebar. Namun, semua pengorbanan di perjalanan itu pada akhirnya bisa ditebus dengan suasana Ciremai Land Glamping yang indah. “Sangat sayang untuk dilewati ketika sudah berada di sini,” ungkap Kumaedhi, (32), salah seorang pelancong lainnya.
Baca juga: Wisata Kuliner, Inilah Top 5 Lokasi Kedai Bakso Enak dan Terfavorit di Bandung
Sesampai di area yang dituju, tersedia halaman parkir lumayan luas di sebelah mushola yang terlihat asri.
Sebelum masuk ke penginapan, pengunjung bisa pesan minuman segar atau kentang rebus yang bisa dinikmati di restorasi depan front office.
Di sini tersedia beberapa pilihan tempat menginap. Berbentuk kamar pada bangunan berlantai tiga atau pilihan menginap di tenda dengan harga sewa Rp 600 ribu hingga Rp 1,5 juta satu malam.
Untuk harga sewa tenda yang Rp 1,5 juta berlantai dua. Bisa digunakan menginap hingga 10 orang dewasa bahkan lebih.
Tampak dua springbed berukuran lebar dan satu unit sofa multi fungsi, bisa dipakai duduk maupun tidur.
Baca juga: Beberapa Orang Biksu Thailand Singgah di Obyek Wisata Alam Ipukan Kuningan
Teras di lantai dua dengan 4 kursi kayu, untuk bersantai sambil menikmati indahnya panorama lereng atau perkampungan penduduk.
Menyinggung kamar mandi, ukurannya cukup luas dan mewah. Dilengkapi shower, wastafel, closet duduk, air panas, keran air yang menyemburkan air bersih cukup kencang.
Fasilitas lainnya, teko pemanas air, sikat dan pasta gigi, sabun, shampo, handuk, selimut, lemari berukuran besar tempat meletakan pakaian atau barang- barang bawaan.
Diterangi sejumlah lampu, cukup memberikan penerangan saat malam hari. Hari mulai malam suhu udara mencapi 21 derajat celcius.
Hembusan angin malam terasa dingin hingga seakan menusuk tulang. Menghalau udara dingin, pengunjung memanfaatkan api unggun yang dinyalakan pengelola mulai pukul 20.00 WIB letaknya di depan tenda atau kamar penginapan.
Menghangatkan suasana bisa mendekat restorasi. Di sini terdengar irama musik pop dan dangdut dibawakan beberapa penyanyi.
Iringan musik malam hari yang dingin kian menambah kehangatan dan keakraban sesama pengunjung.
Baca juga: Wisata Religi Ke Masjid Sheikh Zayed Kota Solo
Beberapa pengunjung datang dari Jakarta dan Bogor. Bahkan ada juga sejumlah pengunjung wanita yang menyewa tenda berasal dari negara Filipina.
Ade, (59) salah seorang pengunjung tampaknya sedikit kagum dengan keberadaan Ciremai Land Glamping Kuningan ini. “Saya lahir di Kuningan dan lama di Tasikmalaya baru tahu ada penginapan sebagus ini,” ujarnya didampingi istri.
Waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB sebagian pengunjung memilih masuk kamar masing-masing.
Suasana malam seperti terlalu cepat berlalu. Terdengar adzan Subuh dan buru-buru ke kamar mandi berwudhu.
Beberapa jam berikutnya, tepat pukul 07.15 WIB hidangan sarapan di restorasi sudah tersedia. Pengunjung bisa memilih beberapa menu sarapan secara prasmanan.
Nasi uduk atau nasi kuning dengan lauk ayam saus padang, mie goreng, bihun, telur ceplok, soto, kerupuk, buah-buahan, jus jeruk, air mineral dan susu murni.
“Alhamdulillah tadi sarapannya lumayan kenyang” ujar Khumaedi.
Lelaki ini berencana ingin mengajak teman-teman kerjanya bermalam di Ciremai Land Glamping. “Ke Ciremai Land Glampung ku kan kembali,” ujarnya, setengah berteriak sambil memasuki Xpander.