Koran Mandala -Sumur Tujuh Kajayaan di Desa/kecamatan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat, menjadi destinasi wisata religius yang akhir-akhir ini mulai ramai dikunjungi wisatawan domestik. Lokasi kawasan wisata Sumur Tujuh ini berada di lereng gunung Ciremai. Jarak dari Kota Kuningan sekitar 27 kilometer, didukung akses jalan yang mulus bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan Roda empat dengan waktu tempuh 45 menit. Sedangkan dari Kota Cirebon sekitar 60 menit.
Didi Sumardi (67) alias Abah Otong Juru Kunci Sumur Tujuh Cikajayaan, saat ditemui di lokasi menuturkan, keberadaan Sumur Tujuh ini sudah ada sejak nenek moyang ratusan tahun silam. Namun kondisinya kurang teramat, sehingga perlu ada penataan disekitarnya agar lebih alami dan lebih nyaman bagi pengunjung. Terlebih belakangan ini sudah banyak wisatawan dari berbagai daerah berkunjung kesini, tuturnya.
Menurut Abah Otong, Sumur Tujuh Cikajayaan merupakan petilasan tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. “Di sini dulunya ada Mbah Si Kajayaan, seorang wali dari Kacirebonan. Karena wilayah ini dulu masuk dalam Kacirebonan, maka petilasan ini menjadi bukti bahwa wali penyebar agama Islam telah sampai di Desa Pasawahan,” ungkap Abah Otong kekpada wartawan, Minggu 9 Maret 2025.
Konon menurut riwayat sambung Abah Otong, bahwa masyarakat Pasawahan menerima syiar Islam secara langsung dari para wali. Hingga kini, petilasan tersebut menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar. “Alhamdulillah, saya dipercaya oleh sesepuh Desa Pasawahan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan yang ada di Sumur Tujuh Cikajayaan ini, ujarnya.
Keberadaan Sumur Cikajayaan didukung dengan Mata air yang jernih dan bermanfaat bagi warga sekitar. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, air ini juga digunakan untuk membersihkan diri, termasuk bersuci. Namun, semuanya kembali kepada keyakinan dan pribadi masing-masing,” pungkas Abah Otong.