KORANMANDALA.COM – Meminta kepada Allah SWT adalah suatu yang diajarkan oleh agama yang dikenal juga dengan sebutan Ad-Du’a. Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa doa adalah sumsumnya dari ibadah.
وَعَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَةُ. رَوَاهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
Dari Nu’man Ibnu Basyir Radhiallaahu anhu bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda:
“Sesungguhnya doa adalah ibadah.” ( HR Tirmidzi, shahih)
وَلَهُ مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ بِلَفْظِ: اَلدُّعَاءُ مُخُّ اَلْعِبَادَةِ
Menurut riwayatnya dalam hadits marfu dari Anas bin Malik: “Doa adalah inti ibadah.”
“Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan mukhul ibadah, doa itu sumsumnya ibadah, sari patinya ibadah, intisarinya ibadah,” ujar Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar pada ngaji syarah Al Hikam pertemuan ke 36.
Ia menerangkan bahwa doa itu hanya ditujukan kepada Allah, karena yang namanya sebuah ibadah itu melahirkan sikap rendah hati serta diiringi juga dengan kebutuhan hanya kepada Allah SWT.
Sumber lain juga menjelaskan doa adalah sebuah permohonan dari hambanya yang hanya ditujukan kepada Allah SWT, doa sendiri yakni inti ibadah yang lebih dalam.
Saat berdoa kepada Allah, hendaklah kita memiliki jiwa yang penuh kerendahan hati.
Doa merupakan munajat antara hamba dan Tuhannya untuk menyampaikan sebuah permintaan agar Allah dapat mengabulkan doa kita.
Untuk itu, saat kita berdoa kepadanya hendaklah harus dengan disertai dengan sikap rendah hati, serta harus benar-benar dilakukan dengan khusyuk serta berserah diri kepadanya.(*)