KORANMANDALA.COM – Terkadang, kita merasa bahwa ada beberapa hal yang sekiranya tidak adil dalam hidup ini. Sering kali seorang hamba menjumpai berbagai perkara dalam hidupnya yang tidak mengenakkan.
Seseorang merasa dunia tidak adil ketika dirinya tidak diterima di sekolah atau perguruan tinggi impian. Hidup terasa menyedihkan ketika sulit mendapat pekerjaan, sulit bertemu jodoh, harta pas-pasan, dan sebagainya.
Namun, itu saja yang dilihatnya. Kekurangan tampak lebih besar mencuri fokus hidupnya. Padahal di balik itu semua, masih ada, bahkan banyak nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih dirasakan.
Hal-hal sederhana semisal masih diberi kesempatan untuk bangun di pagi hari, masih dipertemukan dengan makanan, masih bisa menghirup udara segar adalah anugerah dari-Nya yang sering kita lupakan.
Artinya, seseorang sulit sekali untuk mensyukuri apa yang ia punya. Mereka lebih fokus terhadap apa yang luput dibandingkan dengan apa yang masih Allah jaga untuk dirinya.
Maka, hal tersebut tidaklah patut untuk dibiasakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan hamba-Nya untuk mensyukuri dan menerima apapun yang diberikan padanya.
Oleh karena itu, bersyukur merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan agar kita tidak melulu fokus pada apa yang tidak atau belum menjadi milik kita.
Berdoa dan memohon kepada Allah agar dijadikan hamba yang bersyukur sangat perlu dilakukan. Sebab, hanya Allah-lah yang dapat menolong segala keluh kesah hamba-Nya.
Berikut ini adalah penggalan ayat Al Quran yang dapat diamalkan sebagai doa seorang muslim kepada Rabbnya agar menjadi hamba yang selalu bersyukur .
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An Naml: 19)
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al Ahqaf: 15)
Demikian penggalan ayat Al Quran yang dapat diamalkan sebagai doa agar dijadikan hamba yang bersyukur. Semoga dengan mengamalkan ini, seorang muslim dapat mengambil hikmah dan tidak mudah untuk mengeluh lagi. (*)