KORANMANDALA.COM – Kerumunan umat Islam di Masjidil Haram tampak mengenakan jubah serba putih mengelilingi Ka’bah, sambil memanjatkan doa-doa penuh khusyu yang mengudara di langit Arab Saudi, menandakan Ibadah Haji telah dimulai saat itu.
Tepatnya pada hari Minggu, 25 Juni 2023, ibadah tahunan ini dimulai di Mekkah dengan Tawaf, mengelilingi Ka’bah.
Diperkirakan Haji tahun 2023 ini akan memecahkan rekor kehadiran. Pasalnya, lebih dari 2,5 juta Muslim akan ikut berpartisipasi, sebab pembatasan pandemi Covid 19 yang diberlakukan sejak 2020 telah dihilangkan sepenuhnya.
Pada tahun dimana Virus Corona menggemparkan dunia, hanya 10.000 orang yang diizinkan untuk berpartisipasi; 59.000 pada tahun 2021; dan tahun lalu ada batas satu juta orang.
“Tahun ini, kita akan menyaksikan haji terbesar dalam sejarah,” kata seorang pejabat di Kementerian Haji dan Umrah Saudi dilansir oleh Koran Mandala dari Al Jazeera, 26 Juni 2023.
Minggu malam tadi, para peserta Haji juga telah melakukan perjalanan ke Mina, sekitar 8 Kilometer atau setara dengan 5 Mil dari Masjidil Haram Mekkah. Kemudian, mereka berkumpul di Gunung Arafah, tempat yang diyakini bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam telah menyampaikan khotbah terakhir.
Para jemaah Haji tahun ini, tampaknya memiliki tantangan sendiri selama melaksanakan rukun Islam yang ke lima itu, sebab cuaca panas dengan suhu hampir 45 derajat Celcius tengah melanda kawasan Arab Saudi.
Berdasarkan informasi dari pihak berwenang Saudi, lebih dari 32.000 petugas kesehatan dan ribuan Ambulans dikerahkan dan siap siaga untuk menangani kasus sengatan panas, dehidrasi, dan kelelahan.
Pengalaman yang menantang secara fisik dan emosional itu, menjadi harapan untuk membersihkan dosa dan membawa mereka lebih dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ibadah Haji sendiri merupakan sebuah kewajiban bagi setiap Muslim dewasa yang memenuhi syarat seperti sehat jasmani dan rohani, serta mampu dari segi finansial untuk mengambil bagian.
Meski ibadah ini merogoh kocek yang tak sedikit, akan tetapi perjalanannya kerap menginspirasi dan menjadi harapan bagi banyak Muslim di manapun berada.
Bahkan, jika mereka berasal dari belahan dunia yang terkepung oleh perang, kemiskinan, atau pendidikan sekalipun, mereka punya keinginan untuk melaksakan ibadah ini.
Mereka yang memiliki tekad yang kuat, akan ikut menabung, menyisihkan sedikit uang yang dimiliki selama bertahun-tahun, agar mampu menunaikan Ibadah Haji. (*)