KORANMANDALA.COM – Banyak orang yang belum menyadari, saat dirinya kencang mengejar dunia hingga lalai akan ibadah, tapi kenikmatan justru menghampirinya terus-menerus.
Hati-hati, bisa jadi hal tersebut merupakan sebuah jebakan istidraj. Sebab, dalam Islam, kenikmatan dunia yang melalaikan manusia disebut dengan istilah ini.
Istidraj sangat berbahaya dan dapat menghalangi manusia untuk memasuki surga jika tidak segera disadari. Oleh karenanya, jangan sampai disepelekan.
Bisa jadi, ada seseorang yang mendapat limpahan rezeki seperti uang yang terus mengalir dalam hidupnya, tapi ternyata ia adalah orang yang jauh dari Allah, bahkan gemar bermaksiat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kelimpahan rezeki, kebahagiaan, serta segala kenikmatan dunia kepada seorang hamba yang dikehendaki-Nya.
Kenikmatan yang Allah berikan itu bisa berupa karunia ataupun berupa peringatan akan azab-Nya.
Peringatan tersebut diberikan kepada orang yang sering melalaikan ibadah dan merasa tenang dalam maksiatnya.
Allah biarkan rezekinya mengalir di saat seperti itu, padahal sebenarnya orang tersebut sedang diberikan teguran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am)
Adapun dalam sebuah tafsir Al Quran yang terkenal yaitu Al Jalalain halaman 141 susunan Jalaluddin Al Mahalli dijelaskan sebagai berikut:
“Ketika mereka meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.”
Sementara itu, dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al Gazali, istidraj memiliki arti pembiaran. Maksudnya, pembiaran karena tidak mau berhenti melakukan hal-hal yang memalukan atau maksiat.
Oleh karena itu, ketika serang hamba banyak berbuat maksiat atau melalaikan kewajibannya seperti beribadah, tapi Allah tak menimpakan kesengsaraan, maka inilah yang perlu diwaspadai.
Bisa jadi Allah Ta’ala sedang membiarkan hamba tersebut tenggelam dalam dosa karena ia tak pernah mengingat Tuhannya yang sangat Maha Pengasih. (*)