KORANMANDALA.COM – Kematian merupakan sesuatu yang pasti terjadi. Maka, seharusnya hal ini dapat menjadi bahan renungan, sudah siapkah kita jika menghadapinya?
Syarat mati tak harus tua dan sakit. Bahkan, yang sehat dan bugar pun bisa saja sewaktu-waktu dicabut nyawanya apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkehendak agar orang tersebut berpulang.
Berbicara tentang kematian, sering kali kita mendengar istilah ‘Siksa Kubur’. Lantas, sebenarnya apakah siksa kubur itu benar-benar akan terjadi?
Melansir dari sebuah buku berjudul ‘Ensiklopedi Akhir Zaman’ karya Dr. Mahir Ahmad, 2017 halaman 299, siksa kubur itu benar-benar akan terjadi. Dalilnya ada dalam Al Quran dan As Sunnah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat At Taubah ayat 101 yang artinya, “Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.”
Manusia akan mengalami tiga fase kehidupan yaitu dunia, alam barzakh setelah kematian, dan hari kiamat setelah kebangkitan.
Di dalam Surat At Taubah ayat 101, Allah menjelaskan bahwa ada tiga macam siksaan. Penggalan “mereka akan kami siksa dua kali“, maksudnya sekali di dunia karena kemunafikan dan sekali lagi di alam barzakh setelah kematian.
Adapun penggalan “kemudian mereka akan di kembalikan kepada azab yang besar” merupakan siksa di akhirat setelah penghisaban.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَدْنَىٰ دُونَ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS As Sajdah ayat 21)
Mengenai ayat tersebut, Ibnu Abbas menjelaskan bahwa siksa yang dekat ada dua yaitu siksa di dunia agar mereka bisa kembali beriman kepada Allah dan siksa di alam barzakh sebagai balasan terhadap apa yang mereka lakukan.
Sementara, siksa yang besar dari ayat tersebut akan terjadi setelah hisab pada hari kiamat. Itulah siksa neraka yang akan Allah Ta’ala berikan kepada orang-orang kafir, munafik, dan durhaka.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam pernah bersabda tentang siksa kubur,
“Sesungguhnya, orang mati akan disiksa karena tangisan orang hidup,” (HR Bukhari)
Dalam hadits ini, orang meninggal yang berada dalam kubur bisa mendapat siksa karena ratapan keluarganya yang berlebihan. Hamba yang saleh tidak ingin ditangisi dengan cara meratap, sebab ia sedang menuju rahmat Allah.
Adapun jika hanya sebatas sedih dan meneteskan air mata, maka tak apa. Sebab, hal tersebut menandakan hati yang lembut dan kedudukan mayit bagi orang yang ditinggalkannya.
Oleh sebab itu, bersedih sewajarnya saja jika ada orang yang meninggal dan tak lupa jadikan hal tersebut sebagai pengingat untuk kematian diri sendiri.
Terdapat pula dalil Al Quran dan As Sunnah lainnya yang menyebutkan tentang adanya siksa kubur.
Maka, dalam hal ini, siksa kubur benar-benar akan terjadi. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu melindungi kita dari hal-hal yang merugikan. Aamiin. (*)