KORANMANDALA.COM – Hubungan rumah tangga Denny Caknan dengan sang istri, Bella Bonita menjadi perbincangan hangat publik.
Pasalnya, Denny Caknan disebut netizen sebagai suami patriarki.
Image patriarki itu ditujukan pada Denny Caknan seusai ia melontarkan pernyataan bahwa sang istri cukup diam di rumah agar dapat merawat anak tanpa bantuan jasa asisten.
Hal tersebut diucapkan Denny Caknan saat menjadi bintang tamu Deddy Corbuzier dengan sang istri, Bella Bonita.
Baca Juga: Denny Caknan Minta Istrinya Bella Bonita Urus Anak Sendiri Tanpa Asisten: Biar Gak Ikut Konser
Dalam podcast itu, awalnya Deddy melontarkan pertanyaan bagaimana Bella tentang keinginan mengurus anak.
Apakah ia siap untuk mengurus sendiri atau akan dibantu dengan jasa asisten?
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Bella Bonita mengaku belum mengetahui jawabannya.
Baca Juga: Catat! 10 Link Website Resmi Untuk Akses E-Materai Dalam Pendaftraan CPNS 2023
Namun, Denny Caknan tiba-tiba menimpali pertanyaan tersebut.
“Semoga mengurus sendiri om, biar nggak ikut konser,” katanya sambil ketawa.
Dikira bercanda, Bella Bonita memperingatkan suaminya untuk menjawab serius.
Baca Juga: Makin Terang-terangan! Thariq Halilintar Keciduk Suap-suapan, Netizen: Gemesnya…
Tak disangka, jawaban yang dilontarkan Denny Caknan tadi merupakan keseriusan darinya.
“Loh ndak bercanda ini, serius,” ucapnya.
Denny Caknan berdalih jika sang istri ikut konser dengannya, ia khawatir nanti Bella Bonita sakit.
Baca Juga: Seandainya Bella Bonita Digoda oleh Pria Lain, Jawaban Denny Caknan Bikin Kaget
Lalu apa itu patriarki? Simak ulasan berikut ini,
Dikutip dari laman uii.ac.id, patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan pria sebagai pemegang kekuasaan utama dan mondiminasi dalam berbagai peran.
Hal itu biasanya merujuk pada kepemimpinan politik, otoritas moral, penguasaan atas properi, dan hak sosial.
Baca Juga: Perlu Diwaspadai! Nyeri pada Bagian Dada juga Dapat Disebabkan oleh Masalah Pencernaan, Berikut Penjelasannya
Sebenarnya, budaya patriarki tidak hanya ditunjukan untuk pemimpin atau tokoh adat, melainkan lebih dari hal itu.
Sikap patriariki itu akan memberi dampak kekerasan terhadap perempuan akibat posisi sosial kamu laki-laiki yang dirasa lebih tinggi daripada perempuan.
Dengan adanya hal itu, akan menimbulkan anggapan dalam masyarakat yang cenderung ‘menormalisasi’ adanya perilaku pelecahan terhadap perempuan dalam bentuk kecil sekalipun. (SAP/SAP)