Ruam ini dapat muncul sebelum atau sesudah demam dan disertai gejala yang mirip flu.
Ruam yang berkaitan dengan Monkeypox mengalami perkembangan sebagai berikut:
- Makula, yaitu lesi datar yang berubah warna.
- Papula, yaitu lesi yang sedikit menonjol.
- Vesikel, yaitu benjolan dengan cairan bening.
- Pustula, yaitu benjolan dengan cairan kekuningan.
- Keropeng.
Setelah lesi mengering dan berkeropeng, ruam akan mengelupas.
Baca Juga :
Biasanya, gejala cacar monyet berlangsung 2 hingga 4 minggu dan dapat sembuh tanpa perlu pengobatan spesifik.
Cacar monyet dapat dihindari melalui vaksinasi, yang umumnya menggunakan vaksin cacar untuk memberikan perlindungan terhadap cacar monyet. Rekomendasi vaksinasi ini berlaku terutama bagi individu yang telah terpapar virus Monkeypox atau berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Individu dengan risiko tinggi terpapar Monkeypox meliputi:
- Mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan penderita Monkeypox.
- Mereka yang telah berhubungan seks dalam dua minggu terakhir dengan penderita Monkeypox.
- Mereka yang terlibat dalam aktivitas seksual di tempat-tempat seperti klub, pemandian, atau tempat komersial lain dalam enam bulan terakhir.
- Mereka yang berpartisipasi dalam acara atau lokasi di mana Monkeypox menyebar.
5. Pasangan seks dari individu dalam situasi di atas. (rfa/rfa)