KORANMANDALA.COM – Penyanyi dangdut, Inul Daratista mengungkapkan ia sangat terpukul dan sedih ketika mendengar kabar perang Israel dan korban pengeboman Gaza Palestina.
Dalam unggahannya, Inul pun turut memberikan doa untuk seluruh korban.
“Setelah sholat tak lupa kupanjatkan doa wahai saudaraku seiman in Palestine, entah darimana pikiran ini mau tidur melayang-melayang, jauh dipikiran. Melihat anakku, anak kalian yang lahir di negara tiada perang, bisa kita rasakan tidur nyenyak tanpa mikir kena bom,” kata Inul.
Inul merasa iba dengan anak-anak yang berada di Palestina karena tidak merasakan indahnya dunia yang harusnya dinikmati.
Baca Juga: Tanggapi Isu Hubungan Asmara Asnawi Mangkualam dan Fuji, Haji Faisal: Anak Opa Masih Single
“Bahkan anak-anak tidak merasakan indahnya dunia yang harus nikmati kok aku melu gila mikirin yang jauh disana. Lihat bocah-bocah yatim piatu orang tuanya di bom ya Allah. Bojoku turu malah aku nangis mikirin orang yang jauh disana rasanya kurang syukur gimana kita hidup di Indonesia. Mikir cari harta yang gak bisa dibawa mati, kerja mati-matian. Bahkan ngumpulin kenikmatan yang bikin kenyang hanya 3 piring nasi,” ujarnya.
Pemilik nama asli Ainur Rokhimah itu merasa untuk apa ia mengumpulkan duniawi yang tidak ada habisnya.
“Entah mengapa aku jauh merasakan hidup untuk apa? Mengumpulkan duniawi yang gak ada habisnya ini, mbulet,” sambungnya.
Baca Juga: Status Pengusutan Dugaan Ujaran Kebencian Rocky Gerung Kini Penyidikan, Hasil Gelar Perkara
Jika diperbolehkan oleh pemerintah, Inul dan sang suami, Adam Suseno mengaku menginginkan untuk mengadopsi anak-anak kecil dari Palestina.
“Disana orang kelaparan, hidup hanya untuk siap-siap mati di bom ya Allah ya Rabb. Gak bisa tidur mikirin nasib saudara se iman beda takdir dan hukum kisah skenario Allah yang sampai kiamat mereka terlahir untuk perang tiada henti. Allah anakku anak kita bisa menikmati masa mereka, sedang di sana.. penuh air mata. Jika saja bisa bocah-bocah itu diberikan padaku, tak bikin yayasan untuk merawat semua. Mereka dilahirkan untuk menikmati perang dan diajarkan untuk mati syahid, tapi jaman sudah berubah mereka masih berhadapan dengan maut tiap hari,” katanya.
“Ya Allah kurang bersyukur apa kita ini, aku turu di ranjang enak empuk, di sana mereka nangis rumah nya dibom belom lagi badan penuh luka dan kepedihan ditinggal orang tuanya. iso edan aku mikir mereka ini. Gak ada angin gak ada hujar mikir Palestina, semoga doaku sampai ya Allah. Ra iso turu mikir kemana-mana, anakku turu enak disana kepiyerr kena bom aku disini bisa makmur disana hancur semoga akan ada keajaiban dari Allah bagi mereka-mereka yang terzolimi, aamiin,” ucapnya. (sap/sap)