KORANMANDALA.COM – Dari dulu hingga sekarang, stroke termasuk penyakit yang paling ditakuti.
Penyakit ini terjadi ketika jaringan otak tidak berfungsi dengan baik dan aliran darah serata oksigen ke dalamnya kurang.
Dikutip Koran Mandala dari YouTube SB30 Health, stroke dibagi menjadi dua jenis utama iskemik dan hemoragik.
- Stroke Iskemik
Terjadi ketika pembuluh darah otak tersumbat oleh gumpalan darah atau plak aterosklerosis. Ini mengurangi pasokan oksigen ke otak.
Baca Juga : Wajib Tau! 5 Penyebab Asam Urat di Jempol Kaki yang Jangan Sampai Diabaikan
- Stroke Hemoragik
Terjadi ketika pembuluh darah otak pecah, menyebabkan perdarahan. Tekanan darah tinggi, aneurisma, atau penggunaan obat antikoagulan bisa menjadi penyebabnya.
Ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke, termasuk kondisi medis seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, sleep apnea, dan riwayat TIA.
Baca Juga : Wajib Tahu! Ini Sederet Manfaat Kuning Telur Meski Tinggi Kolesterol, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
Faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik juga berperan dalam risiko stroke.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Ada Keluarga Terkena Stroke?
Jika ada anggota keluarga yang mengalami stroke, tindakan cepat sangat penting. Telepon ambulans dan bawa mereka segera ke rumah sakit.
Baca Juga : Meski Tinggi Kolesterol, Ternyata Daging Kambing Punya Segudang Manfaat, Bisa Cegah Anemia?
Setelah perawatan di rumah sakit, pasca stroke mungkin meninggalkan gejala sisa. Lakukan terapi fisik, terapi bicara, dan latihan otak untuk membantu pemulihan.
Juga, berikan dukungan emosional dan kesabaran kepada pasien.