KORANMANDALA.COM – Dalam berbagai ajaran Islam, keyakinan terhadap sifat amanah (kepercayaan) para utusan Allah merupakan landasan kuat dalam memahami dan menghayati risalah kenabian.
Keamanahan hati dan perilaku para rasul adalah bukti keabsahan risalah yang mereka sampaikan kepada umat manusia.
Sifat amanah para utusan Allah adalah fondasi kokoh yang membangun kepercayaan umat. Sebagai contoh, karena sifat amanahnya, paman Nabi Muhammad yang terkenal paling keras menentang, Abu Jahal percaya bahwa keponakannya betul-betul mendapatkan wahyu dan Allah.
“Nabi sangat jujur. Tulus. Sehingga Abu Jahal sendiri mengatakan bahwa dia (Nabi) tidak pernah berbohong. Tidak pernah terbukti bahwa dia pernah berbohong. Ini pun yang menjadikan Abu Jahal pun juga percaya sesungguhnya kalau Nabi Muhammad mendapatkan wahyu (dari Allah SWT),” kata Buya Yahya yang dikutip Koran Mandala dari YouTube Al-Bahjah TV.
Selain itu, Buya Yahya juga merangkum 5 teladan yang bisa kita petik dari sifat amanah Nabi Muhammad berikut ini :
- Amanah, Fondasi Utama Dakwah
Dalam sejarah Islam, sifat amanah menjadi ciri khas utama para rasul.
Baca Juga : Bacaan Doa Menutup Aib, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Mereka tidak hanya membawa wahyu, tetapi juga membawa karakter yang tulus dan dapat dipercaya.
Rasulullah Muhammad SAW, misalnya, sejak sebelum diutus sebagai rasul, telah dikenal sebagai Al-Amin (orang yang dapat dipercaya) oleh masyarakat Mekah.
Keamanahan ini bukan hanya sebatas kata-kata, melainkan juga tercermin dalam setiap tindakan dan perkataannya.
- Sifat Amanah Sebagai Pemersatu Umat
Keberhasilan risalah kenabian tidak hanya terletak pada kemampuan menyampaikan wahyu, tetapi juga dalam membina kepercayaan umat.
Baca Juga : Keutamaannya Serupa Sholawat Busyro, Begini Bacaan Sholawat Ummi yang Dapat Menghapus Dosa Selama 80 Tahun
Para utusan Allah menjalin ikatan erat dengan umatnya melalui keamanahan dan kejujuran mereka.
Dengan demikian, umat merasa yakin bahwa apa yang disampaikan oleh rasul adalah kebenaran yang tak terbantahkan.
- Tantangan Kesombongan dan Ketidakpercayaan
Meskipun para rasul membawa amanah, namun tidak semua masyarakat menerima mereka dengan tangan terbuka.
Kesombongan dan ketidakpercayaan dalam hati beberapa pihak menjadi ujian bagi para utusan.