Ia mengatakan, dengan keterlibatan pemerintahan dari berbagai tingkatan, festival angklung dapat menjadi lebih terorganisir dan mendapatkan dukungan lebih besar dalam hal sumber daya, promosi, dan infrastruktur.
“Ini juga dapat membantu menciptakan program yang lebih inklusif dan melibatkan partisipasi lebih banyak dari masyarakat luas, ” katanya.
Melibatkan pemerintahan daerah dari berbagai tingkatan juga dapat meningkatkan pengenalan angklung di tingkat lokal, menciptakan kesadaran tentang warisan budaya, dan mendorong rasa bangga di antara masyarakat setempat.
BACA JUGA: Dua Abad Lebih Seniman Cukur Rambut di Banyuresmi Garut Diwariskan Turun Temurun
Dengan demikian, pelestarian seni tradisional seperti angklung dapat menjadi lebih relevan danberkelanjutan di era modem ini.
“Semoga upaya kolaboratif ini tidak hanya memperkaya pengalaman budaya masyarakat setempat, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan seni Indonesia secara keseluruhan, ” katanya.
Semua pencapaian ini, kata Ratna, memberikan gambaran positif tentang kontribusi pemerintah dalam pelestarian budaya melalui festival angklung.
Adapun dampak positif yang dihasilkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap seni tradisional Jawa Barat.
BACA JUGA: Kalayudha Teater Sado Berebut Kekuasaan di Gedung Kesenian Kuningan
Makin diminati