“Sebuah nama daerah yang keren. Mungkin itu sebabnya sang vokalis dengan bangga berkata, “Kami Leipzig, dari Cadas Pangeran!” tulis Soleh Solihun.
Menilai grup musik itu, dia mengatakan bahwa musik Leipzig itu primal, meledak-ledak dan liar, terasa lebih menghajar lagi ketika dibawakan di panggung.
BACA JUGA: Konser Musik Breakout Day di Tasikmalaya Batal, yang Kena Dampak Termasuk UMKM…
Penampilan mereka begitu intens, padat, dan memicu adrenalin, seakan tak menyisakan ruang untuk beristirahat.
“Dan saya selalu suka jika ada band yang menyelipkan bahasa Sunda dalam lirik mereka, di antara bahasa Inggris dan Indonesia. Artinya, mereka tak melupakan akar budayanya,” demikian apresiasi Soleh Solihun.
Bendera Maung Siliwangi
Leipzig.groop, menilik beberapa albumnya memang sering menyelipkan lirik bahasa Sunda, di antara bahasa Inggris dan Indonesia.
BACA JUGA: Konser Musik Breakout Day Tasikmalaya Mendadak Batal, Warganet : Kenapa Tasik Selalu Begini yah?
Itu antara lain terlihat dari Lagu Sanghiyang Ultra dan Menunggu Begal.
Beranggotakan Mario Prasetya (Vokal, Synth), Ryan Arman (Gitar), Mirza P Wardhana (Bass, Vokal) dan Iman F Amarullah (Drum, Vokal), grup ini terbentuk di tahun 2021.