Stres dan Kecemasan: Suasana rumah yang penuh dengan kekerasan dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pada anak.
Gangguan Perilaku dan Kesehatan Mental: Perilaku Agresif: Anak mungkin menunjukkan perilaku agresif karena meniru model perilaku agresif yang mereka lihat di rumah.
Depresi dan Kecemasan: Risiko anak mengalami depresi dan kecemasan meningkat akibat lingkungan yang tidak stabil dan penuh ketidakamanan.
Masalah Sosial dan Hubungan Antarpersonal
Kesulitan Berinteraksi: Anak mungkin kesulitan dalam membangun hubungan sehat dengan orang lain karena kurangnya contoh positif dalam hubungan di keluarganya.
Pola Hubungan yang Tidak Sehat: Ada kemungkinan bahwa anak tersebut akan mengulangi pola hubungan yang tidak sehat yang mereka lihat di rumah saat dewasa.
Pengaruh Terhadap Perkembangan Kognitif dan Akademis: Gangguan Konsentrasi dan Fokus: Lingkungan rumah yang tidak stabil dapat menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar.
Penurunan Prestasi Akademis: Anak mungkin mengalami kesulitan dalam pencapaian akademis karena terganggu oleh stres dan ketidakstabilan di rumah.
Sikap terhadap Kekerasan
Menerima Kekerasan sebagai Normal: Anak mungkin cenderung menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang normal dalam hubungan, dan ini dapat mempengaruhi pola perilaku mereka di masa depan.
Sikap terhadap Gender dan Peran: Stereotip Gender yang Merugikan: Anak mungkin terpapar pada peran gender yang merugikan dan stereotip dalam situasi KDRT, yang dapat memengaruhi pandangan mereka tentang peran pria dan wanita di masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak bereaksi secara berbeda terhadap KDRT, dan intervensi yang tepat diperlukan untuk membantu mereka mengatasi dampak negatif yang mungkin terjadi. Psikolog, konselor, atau dukungan profesional lainnya dapat memberikan bantuan dalam memahami dan mengatasi pengaruh KDRT pada anak.- ***