KORANMANDALA.COM – Mengurangi kebiasaan ngemil dan membatasi makanan tinggi asupan gula, garam dan lemak, dipercaya dapat mencegah obesitas.
Jika seseorang telah mencapai tingkat kegemukan hingga obesitas dan memiliki riwayat masalah kesehatan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan seorang dokter gizi.
Konsultasi ini diperlukan untuk mendapatkan saran diet dan perawatan yang sesuai dengan kondisi tubuh yang telah terpapar risiko kesehatan.
Selain asupan makanan, disarankan lebih banyak pembakaran kalori, seperti mengurangi waktu penggunaan layar atau gawai, mengedepankan aktivitas fisik, dan mengadopsi kebiasaan beraktivitas di luar ruangan. Kebiasaan tersebut agar ditanamkan sejak usia anak.
Olahraga sebagai bagian dari gaya hidup, disarankan untuk menjalankannya setidaknya 3 kali seminggu atau melakukan kegiatan olahraga bersama keluarga di akhir pekan.
Selain itu, cukup istirahat dan tidur berkualitas juga dianggap penting untuk mencegah peningkatan berat badan.
Selain itu, melakukan pemeriksaan kesehatan setidaknya satu kali setahun dianggap perlu untuk memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Obesitas sendiri adalah kondisi tubuh dengan penumpukan lemak yang berlebihan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaan energi dalam jangka waktu yang lama.
Faktor-faktor seperti riwayat keluarga bisa memengaruhi, tetapi gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak juga berkontribusi pada fenomena ini.
Orang dengan obesitas memiliki risiko tinggi terkena sindrom metabolik, yang melibatkan peningkatan trigliserida, penurunan kolesterol HDL, dan peningkatan tekanan darah.
Sindrom metabolik ini dapat memicu berbagai penyakit, termasuk asma, infertilitas, osteoartritis, henti nafas saat tidur, nyeri pinggang, fatty liver, hipertensi, diabetes, dan bahkan penyakit kritis yang dapat berujung pada kematian seperti stroke dan penyakit jantung koroner.