KORANMANDALA.COM – Pekerja kantoran, yang sering menghabiskan waktu duduk di kursi, berisiko mengalami saraf terjepit atau Hernia Nukleus Pulposus (HNP).
Kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya gerakan dan olahraga yang seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk duduk.
Orang yang bekerja di kantor dan sering duduk dalam waktu yang lama disarankan untuk mengimbangi aktivitas tersebut dengan gerakan. Misalnya, setelah duduk selama 1,5 jam, disarankan untuk bergerak selama 15 menit sebagai tindakan pencegahan.
Ciri-ciri penyakit saraf terjepit meliputi nyeri yang merambat dari leher hingga tangan, sensasi kebas, kesemutan, dan sensasi terbakar yang berkelanjutan.
Faktor risiko meliputi usia, berat badan berlebih, dan riwayat keluarga yang pernah mengalami saraf terjepit.
Saraf terjepit dapat terjadi pada berbagai bagian tulang, namun paling sering terjadi pada tulang punggung bagian bawah.
Gejalanya dapat mencakup nyeri, mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan pada kaki.
Pengobatan saraf terjepit dapat dilakukan dengan metode endoskopi tulang belakang.
Endoskopi merupakan teknologi dengan selang kecil yang dilengkapi kamera dan lampu sorot, memungkinkan pemeriksaan dan penanganan di dalam tubuh tanpa pembedahan besar.
Metode ini dapat mempercepat proses pemulihan dengan luka sayatan kecil sebesar 1-2 sentimeter.