KORANMANDALA.COM – Balong Darmaloka merupakan Balong Keramat di kawasan Desa Darma Kabupaten Kuningan. Lokasinya tak jauh dari obyek wisata Waduk Darma.
Jarak dari kota Kuningan sekitar 15 kilometer dan bisa ditempuh pakai kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4 dengan waktu tempuh 25 menit.
Destinasi wisata Darmaloka memiliki beberapa kolam. Diantaranya Balong Gede, terlihat membentuk lafadz Muhammad, Kanjeng Nabi Agung. Huruf “mim” di kolam ini, “huruf “h” di kolam itu, disambung huruf “mim” lagi, dan diakhiri huruf “dal” di kolam yang satunya.
Batu-batunya tetap tidak berubah. Tempat, warna, termasuk bentuk tidak akan ada yang berani mengubah. Terkait kolam yang membentuk lafadz Nabi Muhammad, menurut Totong Hidayat, salah satu kerabat keluarga dari Abah Kuncen Darmaloka, itu termasuk “cagar budaya”.
Konon di Balong Cibinuang, menurut kepercayaan penduduk setempat, “jadi “panyipuhan”. Banyak orang datang untuk mandi atawa cuci muka (“tamas”).
“Suasa” atawa “tambaga”, kalau disipuh, selintas nampak seperti “emas”. Bahkan kata pinisepuh, Kuningan kalau dibiarkan, tidak “dirawat”, akan karatan.
“Makanya Abah Kuncen pernah memberi wejangan, kalau orang Kuningan harus sering “digosok” agar kelihatan “ajen inajenna”,” ungkap Asep Budi Setiawan mengutip ucapan Abah Kuncen alm.
Bilamana kita berkunjung ke Darmaloka untuk ziarah ke makam leluhur, terdapat 4 makam. Di bagian atas, ada makam Sarikuning dan Sarikembang. Di sebelah utara, ada makam Syeh Rama Gusti dan makam utama yaitu Syeh Rama Haji Irengan dan pengawalnya, Syeh Muhammad. Dia merupakan murid kesayangan Syeh Syarif Hidayatullah, Sunan Gunung Jati, Cirebon.
Sebagai Juru Kuncen, Abah almarhum hidupnya mandiri. Namun tetap sehat, semangat dan langkahnya pun masih cekatan, berdiri tegak, makan pun relatif “ponyo”.
Menurut Abah Kuncen, yang menjadi kekhawatiran Abah adalah pohon-pohon ada yang menebang, bukit-bukit gundul (sudah tidak berpohon). Akibatnya orang-orang di sekitarnya menjerit, seperti “lauk kasaatan”.