KORANMANDALA.COM – Ada banyak hidangan yang menggugah selera untuk jadi pilihan saat makan siang. Salah satunya adalah nasi Rendang Minangkabau.
Rendang sebenarnya bukan hanya sebutan untuk makanan, melainkan merujuk pada proses memasak daging dengan waktu yang lama untuk mencapai tekstur yang empuk, kering, dan kaya rempah, memberikan cita rasa yang sangat lezat.
Awalnya, rendang terbuat dari daging kerbau dan hanya dihidangkan pada acara adat tertentu karena dianggap sebagai hidangan paling istimewa dalam tradisi Minangkabau.
Tradisi pengawetan daging ini telah lama dikenal oleh masyarakat Minangkabau, dilakukan secara tradisional tanpa bahan kimia.
Dalam memasak rendang, masyarakat Minangkabau menghubungkannya dengan tiga nilai sikap penting: kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan.
Kuliner khas Sumatera Barat ini menyebar ke berbagai tempat berkat tradisi merantau orang Minangkabau, yang membawa rendang sebagai bekal karena kemampuannya bertahan hingga satu bulan. Saat ini, rendang tidak hanya disajikan pada acara adat tetapi juga menjadi hidangan sehari-hari.
Rendang memiliki berbagai jenis, termasuk yang terbuat dari daging sapi, ayam, ikan, telur, cumi-cumi, dan udang. Jenis rendang daging sapi dapat dibagi lagi menjadi rendang paru, limpa, dan babat.
Ada pula pembagian berdasarkan penggunaannya, yakni rendang untuk upacara adat dengan sajian 1 kilogram daging utuh dan rendang sehari-hari dengan 1 kilogram daging yang dipotong-potong menjadi 20 bagian.
Proses memasak rendang memerlukan waktu sekitar 7-8 jam dengan tiga tahapan: gulai, kalio, dan tahap terakhir untuk membuat kalio menjadi rendang dengan memasak daging hingga berminyak dan kering.
Berikut adalah resep rendang: