KORANMANDALA.COM – Mengunjungi obyek wisata Situs sejarah di obyek wisata Cibulan, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat tentu memiliki kesan mendalam.
Pasalnya di sini ada Petilasan Prabu Siliwangi dan “Sumur Tujuh” yang airnya dari sumber mata air di bawah pohon berusia ratusan tahun. Lokasi Petilasan Prabu Siliwangi dan Sumur Tujuh tersebut, berada di sebelah barat kolam renang. Begitu Kita memasuki lokasi ada prasasti berisi pesan dalam bahasa Sunda yaitu, “Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh”
“Konon kata kepercayaan penduduk setempat dapat mendatangkan rizki dan keberuntungan,” tutur Jasan Bule dan Nendra saat ditemui di lokasi, Minggu 14 Januari 2024.
Konon menurut riwayat, Sumur 7 itu sebenarnya merupakan patilasan Hyang Prabu Siliwangi dari Pakuan Pajajaran. Beliau sempat istirahat di komplek Pemandian Cibulan seraya melepas lelah sepulang dari “Perang Bubat”.
Berapa lama beliau beristirahat tidak diketahui pasti. Lantaran beliau tiba-tiba “Ngahyang” (menghilang dengan ilmu kesaktiannya). Sehingga lokasi tersebut dikenal dengan nama Patilasan Hyang Prabu Siliwangi.
Sementara itu, anggota pasukan Prabu Siliwangi menggali 7 lubang Sumur di Pinggir pohon. Namun berkat mukjizat, saat ke 7 Sumur itu digali tidak lebih dari 50 centimeter ternyata sudah keluar air dari sumber mata air, bagaikan sebening kaca.
Berkat keajaiban itu kini dikenal sebagai “Sumur 7” yang dikeramatkan. Banyak wisatawan singgah ke Sumur 7 untuk meminta berkah dan mukjizat. Terutama mereka yang ingin diberi kemudahan ruzki, cepat dapat jodoh bagi yang jomblo, ingin awet muda dan keselamatan dunia akhirat.
Tak sedikit pengunjung datang ke Sumur 7 untuk meminta keberkahan. Mereka terdiri dari berbagai profesi, ada pedagang, sopir, pengusaha, pelajar dan mahasiswa. Tak ketinggalan pejabat pun datang ke Sumur tujuh minta keberkahan.
Sementara itu, ketujuh Sumur itu bentuknya tidak sama, ada yang kecil dan ada juga yang agak besar. Setiap pengunjung yang punya “hajat” akan dibacakan doa-doa oleh Sang Kuncen.
Lalu dipersilahkan cuci muka atau mandi di Sumur 7 tersebut. Setelah selesai mandi atau cuci muka, dianjurkan mengisi keropak infak seikhlasnya.