KORANMANDALA.COM – Keraton Kasepuhan, di Kelurahan Kesepuhan, Lemahwungkuk Cirebon, adalah salah satu bangunan yang masih tetap terjaga dan terawat, sejak berdiri ratusan tahun silam.
Keraton ini merupakan peninggalan Kesultanan Cirebon dan peninggalan Kerajaan Cirebon. Keberadaan Keraton Kasepuhan, saat ini menjadi daerah tujuan wisata Sejarah.
Setiap hari tidak pernah sepi pengunjung, baik wisatawan domestik maupun wisatawan nusantara.
“Namun Keraton Kasepuhan Cirebon, sempat terdampak pandemi Covid-19, sehingga praktis volume pengunjung
Jauh menurun bahkan sepi pengunjung,” ujar Mas Agung seorang pemandu dari 20 pemandu Keraton yang siap melayani para pengunjung baik perorangan maupun rombongan, 21 Januari 2024.
Meski kondisi bangunan sudah mencapai usia ratusan tahun, nampak tetap kokoh dan artistik. Dari beberapa bangunan terbuka tersebut diantaranya, Mande Malang Semirang. Bangunan ini ada 6 Tiang di tengah artinya melambangkan Rukun Iman.
Sedangkan jumlah Tiang seluruhnya ada 20 Tiang, melambangkan sifat-sifat Allah SWT.
Bangunan ini tempat ini duduk Sultan dan keluarga dalam upacara-upacara, latihan perang, dan pelaksanaan pengadilan di Alun-alun Sangkala Buana.
Berikutnya yaitu, bangunan Siti Inggil yang didirikan tahun 1529 pada masa Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).
Siti Inggil memiliki dua gapapa dengan motif Bentar bergaya arsitek Majapait. D idalam bangunan Siti Inggil terdapat 5 bangunan tanpa dinding yang memiliki nama dan fungsi tersendiri. Antara lain Malang Semirang Mande Semar Tinandu, Mande Karisman, Pandawa 5, Mande Pengiring, Siti Inggil atau Lemahduwur.