Setelah memindai barcode, pengunjung akan menerima informasi mengenai produk tersebut. Uniknya, seluruh koleksi di museum ini memiliki barcode. Selain sebagai langkah menuju ranah digital, informasi mengenai koleksi museum dapat disimpan langsung di smartphone pengunjung.
Di bawah tangga menuju lantai dua, museum ini menampilkan diversifikasi atau produk turunan dari limbah tembakau, serta koleksi laboratorium dari limbah tembakau.
Limbah tembakau dapat dijadikan bahan untuk pestisida, balsem, minyak atsiri, parfum, pupuk organik, asap cair, briket, dan lainnya.
Diversifikasi produk tembakau ini dimaksudkan untuk memperlihatkan sisi positif tembakau, tidak hanya dianggap sebagai penyebab masalah kesehatan.
Namun, upaya diversifikasi produk ini belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh para petani tembakau. Meski pada saat panen, sebanyak 40 persen dari limbah tembakau tersebut dibuang.
Sejak tahun 2017, museum yang dikelola oleh UPT PSMB-LT Jember melalui kerja sama dengan Litbang PTPN telah menciptakan diversifikasi produk dari limbah tembakau. Sayangnya, produk ini belum dimaksimalkan oleh masyarakat Jember sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis.
Melihat situasi ini, pemerintah Kabupaten Jember dianggap perlu untuk ikut campur tangan guna mengakselerasi diversifikasi produk tembakau sebagai salah satu kontributor devisa. Pendampingan kepada para petani dianggap penting agar mereka menyadari bahwa tembakau tidak hanya memiliki nilai sebagai bahan pembuatan cerutu dan rokok semata.- ***