KORANMANDALA.COM – Biji rambutan bukan hanya aman untuk dikonsumsi setelah dipanggang, namun juga dapat dijadikan pengganti cocoa butter dalam pembuatan coklat.
Cocoa butter, bahan utama dalam cokelat, dapat digantikan dengan lemak dari biji rambutan, memberikan fase lemak yang persisten dalam produk coklat.
Selain itu, biji rambutan memiliki berbagai penggunaan dalam industri pangan dan farmasi.
Mucilage dari biji rambutan dapat berfungsi sebagai pengemulsi, pengental, pengatur tekstur, dan pengganti lemak.
Dengan menggunakan teknik presipitasi etanol dan air, mucilage biji rambutan dapat dipisahkan dengan hasil sebesar 3.3% dari total.
Biji rambutan dianggap memiliki potensi besar yang sering diabaikan sebagai limbah. Studi-studi telah menunjukkan bahwa biji rambutan memiliki nilai gizi yang signifikan dan dapat diterapkan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik.
Meskipun memiliki rasa pahit, beberapa negara di Asia mengonsumsi biji rambutan setelah dipanggang.
Biji rambutan mengandung lemak kasar (33.4–39.13%), protein (7.8–12.4%), karbohidrat (46–48.10%), serat (11.6%), dan abu (1.22%), menjadikannya sebagai sumber nutrisi yang menjanjikan. Studi juga menyoroti profil asam lemak yang menarik, seperti asam oleat, asam arakidat, dan asam stearat.
Tidak hanya sebagai sumber lemak yang baik, biji rambutan juga menarik perhatian karena kandungan senyawa bioaktifnya, termasuk antioksidan, senyawa fenolik, dan serat pangan.
Biji ini telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri, baik gram-positif maupun gram-negatif, yang dikaitkan dengan kemampuan antioksidannya.- ***